LINGKAR KEDIRI - Warganet sebelumya sempat dihebohkan dengan sebuah video yang menayangkan awan berbentuk lurus membelah langit Pacitan, Jawa Timur.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono lantas memberikan keterangan resmi terkait dengan video viral di media sosial tersebut.
Menurut Daryono, terdapat dua dugaan mengenai awan berbentuk lurus itu.
"Menyikapi adanya tayangan bentuk awan unik berbentuk lurus di Pacitan dalam salah satu akun YouTube dan sempat viral kemarin, maka ada dua dugaan terkait jenis awan tersebut, " ujar Daryono pada 8 Agustus 2021, dikutip dari laman PMJ News.
Adapun dugaan pertama, Daryono menjelaskan bahwa awan tersebut merupakan awan gulung atau Roll cloud.
"Awan ini termasuk langka tetapi memang beberapa kali terjadi di beberapa tempat," ujarnya.
Roll cloud terbentuk karena adanya pertemuan dua masa udara dan kelembaban atau kandungan uap air yang berbeda.
Hal lain yang memungkinkan terbentuknya Roll cloud adalah adanya pertemuan angin laut atau darat. Atau bisa pula terbentuk pada garis front dua masa udara yang memiliki kandungan uap air berbeda.
Sedangkan dugaan kedua, ada kemungkinan bahwa awan ini terbentuk oleh Contrail pesawat jet.
Akan tetapi jika demikian, jejaknya relatif kecil di mana diameter dengan gadis awannya lebih kuat dengan warna layar langitnya.
"Contrail ini umurnya sangat pendek biasanya dalam skala menit bisa hilang, bentuknya mirip awan cirrus," kata Daryono.
Lebih jauh, menurut Daryono, adanya dua dugaan tersebut lantaran tayangan video awan Pacitan kurang jelas sehingga memunculkan dugaan bahwa awan tersebut merupakan roll cloud atau contrail jet.
Daryono juga menegaskan bahwa awan tersebut bukan merupakan suatu petanda mengenai adanya bencana alam besar.
"Yang pasti awan tersebut merupakan fenomena atmosferik biasa dan bukan merupakan pertanda akan terjadi sesuatu yang luar biasa, misal akan terjadi gempa besar atau bencana lainnya," ungkapnya.***