Tetap Optimis Dapatkan Untung Dibisnisnya, Bos Air Asia Tak Takut Varian Covid-19 Terbaru

4 Desember 2021, 08:46 WIB
Varian Omicron Terdeteksi di Malaysia, Menkes Malaysia: Perketat Perbatasan /Pembatasan Negara-negara dari Covid-19 varian Omicron/pexels/cottonbro

LINGKAR KEDIRI - CEO Grup AirAsia Tony Fernandez mengatakan, pemerintah tidak perlu panik jika muncul varian baru virus corona Omicron.

Tony Fernandez menyatakan bahwa pihak berwenang harus fokus pada pengurangan biaya pengujian PCR daripada bereaksi berlebihan terhadap virus corona Omicron.

"Ini reaksi yang berlebihan. Saya tidak tahu tentang varian ini (Omicron). Anda harus menunggu sebelum bertindak," Tony Fernandez melaporkan pada Jumat, 3 Desember 2021 di Tiger's MindRakyat.com.

Baca Juga: Inggris Kirim Tank Terkuatnya ke Wilayah Jerman, Sinyalkan Hadang Serangan Rusia ke Ukraina

Dia mengatakan dunia sekarang dalam posisi yang jauh lebih baik untuk mengendalikan virus Covid-19.

Dia percaya bahwa pengobatan mutan seperti Omicron harus dilakukan dengan benar, terutama mengingat pilihan pengobatan baru yang tersedia untuk memerangi Covid 19.

"Ada pil Merck dan Pfizer yang keluar. Mereka divaksinasi dan memiliki efek booster. Saya merasa sangat kuat," katanya, tidak merasa tertekan dan melihat Omicron sebagai bencana baru. Dia menambahkan bahwa dia tidak melakukannya.

Dia mengatakan pemerintah harus menggunakan akal sehat dan melihat apa yang dibutuhkan sekarang.

Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton Drakor Now, We Are Breaking Up Episode 7: Young Eun dan Jae Kook Semakin Dekat?

"Saya pikir larangan bepergian itu bersifat sementara dan saya pikir dunia itu global.

Seberapa sering pun perbatasan ditutup, virus akan menyebar," katanya.

Sementara itu, bos AirAsia juga mengkritik harga tes PCR. Ini dianggap mahal dan merupakan persyaratan masuk di banyak negara seperti Thailand dan Indonesia.

Tony Fernandes mengatakan mahalnya biaya tes PCR ini berisiko mengecewakan para pelancong, betapapun mereka ingin kembali berlibur ke luar negeri.

Dia mengatakan tidak ada pemerintah yang memperhatikan biaya tes PCR yang mahal ini, terutama di Asia Tenggara.

Dilansir dari Pikiran Rakyat dalam "Bos AirAsia Sebut Tak Perlu Lebay Soal Omicron, Sarankan Harga Tes PCR Lebih Murah."

"Tidak adil penumpang membayar biaya seperti itu. Tentu kami ingin diringankan, tapi kami ingin dimudahkan," ujarnya.

Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton Drakor Happiness Episode 9: Tak Ada Pilihan Lain, Aksi Baku Tembak Harus Terjadi

Namun, dia memuji Thailand atas upayanya untuk melonggarkan langkah-langkah untuk melindungi para pelancong agar tidak memasuki negara mereka.

Salah satu dari itu dikarantina secara paksa, dan Thailand juga melakukan mitigasi untuk menarik banyak wisatawan ke negeri gajah putih ini. Thailand masih di depan ASEAN.

Malaysia memiliki karantina tujuh hari, yang merupakan permulaan."

Setidaknya Malaysia telah membuka perbatasannya, tapi jalan masih panjang sebelum semuanya kembali normal. ***(Aliyah Bajriye/Pikiran Rakyat)

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler