Viral, Karya Desain Grafis yang Terjual Puluhan Miliar, NFT Teknologi Pendukung Artist

21 Desember 2021, 19:54 WIB
Ilustrasi NFT/ //Reuters

 

LINGKAR KEDIRI - Di tahun 2021 teknologi telah memonopoli kehidupan tak lepas juga semua aspek yang dulunya bisa dibilang ‘konvensional’ sekarang diadopsi oleh teknologi.

Tak lepas dari adopsi teknologi karya digital juga mendapatkan kabar yang baik dengan adanya distrupsi teknologi menjadi lebih berkemabang dan meledak.

Hal ini didukung sebuah teknologi yang sering disebut NFT (Non-Fungible Token) yang membuat karya digital memiliki sebuah kepemilikan resmi di dunia virtual.

 Baca Juga: Jika Ingin Bebas Penyakit Jantung, Cara Enak Beri Topping Ini pada Salad Favorit Anda

NFT merupakan teknologi baru yang memanfaatkan kecanggihan teknologi blockchain yang memberikan dampak positif di berbagai aspek seperti keuangan, seni, musik, properti intelektual serta barang-barang mewah.

Blockchain membuat semua transaksi virtual yang berhubungan dengan design, art, video musik dan masih banyak lagi tercatat dengan rapi.

Misalnya, Robert Zumkeller, seorang desainer grafis yang membuat ilustrasi digital, menerima royalti 10% untuk setiap transaksi dalam karya seninya.

Zumkeller menjelaskan bahwa tidak mungkin dengan karya seni fisik.

Baca Juga: Ramalan Zodiak dan Angka Keberuntungan 21 Desember 2021: Leo Sudah Saatnya Fokus pada Keseimbang Kehidupan

Contoh lain seperti CryptoPunk yang karya nya dibeli langsung oleh bos atau CEO figma yaitu Dylan Field, senilai Rp 108,7 miliar atau us$7,56 juta.

Dilansir dari Pikiran Rakyat dalam "Apa Itu NFT (Non-Fungible Token) dan Mengapa Begitu Penting?."

Dalam ranah digital, karya seni berupa file data yang dapat memiliki banyak salinan. Berkat NFT, Anda dapat membuktikan kepemilikan karya asli, meskipun karya tersebut dalam format digital.

Secara universal pasar NFT terus naik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, terlebih di 12 bulan terakhir dengan kenaikan 700% dari kuartal kedua dan kuartal ketiga menurut platform analisa Dappradar.

Gelembung ini menggarisbawahi sifat spekulatif dari blockchain dan aplikasi kriptografi Bitcoin (BTC), yang telah tumbuh 100.000 kali selama dekade terakhir.

Baca Juga: Jika Ingin Bebas Penyakit Jantung, Cara Enak Beri Topping Ini pada Salad Favorit Anda

Menurut salah satu profesor blockchain dari zurich university mengungkapkan bahwa keputusan desain pada teknologi NFT menyebabkan maraknya spekulasi, sebab itu NFT banyak disukai dan digandrungi.

“Invensi sebuah aset yang  kian lama  kian mahal memberikan  peningkatan nilai mereka, mirip seperti minyak tanah yang naik ketika semakin sulit digali. ini akan mengakibatkan motivasi untuk berinvestasi di blockchain dan menjadi suatu pola yang mendukung  sebuah spekulasi,” tambah Tessone.

Sebenarnya masih banyak opini publik yang membicarakan soal konsumsi energi blockchain yang banyak digunakan sekarang.  

Teknologi proof of stake menjadi babak baru di arsitektur bagi blockchain supaya konsumsi listrik hampir tidak ada atau zero.

Baca Juga: Ngebut! Marvel dan Sony Ungkap Siap Garap Spider-Man 4, Bocorkan Isi Cerita Lanjutan No Way Home?

Namun, arsitektur baru ini dapat menimbulkan masalah baru.

Bukti kepemilikan blockchain memberi penghargaan kepada pengguna yang mendepositokan dan mendorong spekulasi.

Tessone  mengungkapkan juga bahwa sekarang ini sangat sulit membayangkan blockchain tanpa sebuah spekulasi. 

Dia ingin komunitas crypto lebih memperhatikan ekonomi crypto dalam ekonomi yang berfungsi di masa depan. 

Sebagian besar berita NFT menekankan sisi spekulatif.

Baca Juga: Ramalan Zodiak dan Angka Keberuntungan 21 Desember 2021: Pisces Keharmonisan yang Membawa Dampak Positif

Menurut Profesor MIT Catherine Tucker, ini dapat menyebabkan kurangnya eksperimen untuk kegunaan yang optimal.

Satu masalah dengan anonimitas  teknologi blockchain adalah penipuan keuangan.

Misalnya, seorang seniman dapat bekerja sama dengan pembeli untuk menaikkan harga sebuah karya.

Tapi Tucker mengatakan NFT tidak hanya bertanggung jawab. Ini adalah gejala pengguna dalam lingkungan yang tidak aman dengan biaya transaksi yang tinggi.

"Bagaimanapun, teknologi hanyalah teknologi," kata Tucker.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***(Julkifl Sinuhaji/ Pikiran Rakyat)

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler