Jokowi Terang-terangan Mencabut Larangan Ekspor dan Berjanji Akan Hal Ini, Ada Apa?

21 Mei 2022, 19:00 WIB
Potret Presiden Jokowi. /@jokowi/

LINGKAR KEDIRI - Indonesia akan memberlakukan persyaratan penjualan minyak sawit dalam negeri, untuk menopang pasokan minyak goreng lokal, ketika produsen minyak nabati terbesar dunia membuka kembali ekspor minggu depan.

Presiden Joko Widodo telah mengumumkan Indonesia akan mencabut larangan ekspor mulai Senin, setelah memberlakukan kebijakan pada 28 April dalam upaya untuk mengendalikan harga minyak goreng domestik yang tinggi.

Keputusan untuk mencabut larangan tersebut muncul meski harga minyak goreng curah belum turun ke target pemerintah sebesar Rp 14.000 ($ 0,9550) per liter.

 Baca Juga: Liverpool vs Wolves Premier League 22 Mei 2022, Prediksi Skor Akhir dan Susunan Pemain

Jokowi mengharapkan harga minyak goreng akan turun menuju target yang diinginkan dan berjanji pihak berwenang akan memantau dengan cermat kondisi pasokan.

"Indonesia akan memberlakukan apa yang disebut Kewajiban Pasar Domestik (DMO), pada minyak sawit untuk memastikan 10 juta ton minyak goreng," kata Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

“Kemendag akan menentukan besaran DMO yang akan dipenuhi oleh masing-masing produsen dan mekanisme produksi dan distribusi minyak goreng ke masyarakat,” katanya.

 Baca Juga: Profil Gus Thuba yang Viral, Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Ini Sosoknya

Badan pengadaan pangan negara, Bulog, akan ditugaskan untuk menyiapkan buffer stock minyak goreng, kata Airlangga.

Pemberlakuan larangan ekspor telah mengejutkan pasar minyak nabati global.

 Baca Juga: Viral, Gus Thuba Siapa? Disebut Tak Sopan saat Bertemu Dengan Habib, Ini Sosoknya

Minyak kelapa sawit, yang digunakan dalam segala hal mulai dari margarin hingga minyak goreng, menguasai sepertiga pasar minyak nabati dunia, dengan Indonesia menyumbang sekitar 60% dari pasokan.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler