Rencana Indonesia Untuk Menambah Provinsi di Papua Ditolak Gubernur Setempat, Ada Apa?

30 Mei 2022, 19:45 WIB
Gubernur Papua Lukas Enembe/ @pemprovpapua /

LINGKAR KEDIRI - Rencana Indonesia untuk membentuk provinsi baru di wilayah timur Papua yang miskin belum didiskusikan secara memadai dengan penduduk setempat dan tidak layak.

Anggota parlemen mengumumkan pada bulan April bahwa parlemen akan mempertimbangkan untuk menambahkan tiga provinsi ke dua provinsi di wilayah tersebut.

Pengumuman tersebut diangkat dari orang Papua di beberapa kota tentang apa yang mereka lihat sebagai perambahan Jakarta ke wilayah yang kaya sumber daya.

 Baca Juga: Detik-detik Kasus Subang Terungkap, 24 Mei Yosef Datang ke Polres Subang Diperiksa Kembali?

Gubernur Lukas Enembe dari provinsi Papua mengatakan, bahwa tidak ada cukup sumber daya untuk menjalankan provinsi baru dan bahwa orang Papua tidak dikonsultasikan secara memadai tentang rencana tersebut.

“Hanya sedikit orang kami di sini untuk membuat provinsi baru,” katanya, seraya menambahkan bahwa blok administratif baru dapat menyebabkan masuknya orang dari luar Papua.

Papua dan Papua Barat membentuk bagian barat pulau New Guinea, dengan luas daratan yang sebanding dengan Swedia dan populasi 5,4 juta. Bagian timur pulau adalah negara Papua Nugini.

 Baca Juga: Uni Eropa Tetap Janjikan Dukungan Untuk Ukraina, Tapi Dikabarkan Tak Siap dengan Sanksi ‘Berat’ Untuk Rusia

Bagian barat telah menyaksikan perjuangan kemerdekaan sejak dimasukkan ke dalam Indonesia di bawah referendum 1969.

Kritik pemerintah pusat telah gagal mengembangkan daerah yang dipecah menjadi dua provinsi pada tahun 2003 dan diberikan dana kesejahteraan khusus.

 Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton Drakor Bloody Heart Episode 9: Musuh Asli Lee Tae Akan Terungkap?

Provinsi Papua dan Papua Barat secara konsisten menempati peringkat terendah di Indonesia dalam indikator ekonomi seperti indeks pembangunan manusia.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler