Merayakan Tahun Baru Islam 1444 H 30 Juli 2022, Inilah 7 Tradisi Unik Malam 1 Suro di Indonesia

30 Juli 2022, 07:30 WIB
Tradisi kirab Kebo Bule Keraton Surakarta menyambut malam malam 1 Suro atau Tahun Baru Hijriyah 1 Muharam. /Facebook @tiyang jawi

LINGKAR KEDIRI – Islam adalah agama mayoritas di Indonesia yang merupakan lebih dari 70% penduduk Indonesia.

Demikian pula, tidak mengherankan jika Tahun Baru Islam di Indonesia merupakan salah satu perayaan terpenting di Indonesia dan dirayakan dengan berbagai kegiatan dan tradisi yang berbeda.

Tahun Baru Islam jatuh pada bulan yang dikenal sebagai Muharram bulan pertama dalam kalender Islam atau dalam masyarakat Jawa dikenal dengan bulan Suro.

Ini adalah waktu yang penting bagi umat Islam di Indonesia dan merupakan perayaan Tahun Baru berdasarkan kalender lunar Islam.

 Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 29 Juli 2022, Terhasut Kata-kata Elsa, Begini Ekspresi Siena Ketemu Reyna

Ada banyak tradisi unik yang digunakan penduduk lokal Indonesia untuk memeriahkan Tahun Baru Islam.

Oleh karena itu, banyak sekali pengunjung yang datang ke negara ini untuk menikmati Tahun Baru Islam Indonesia.

Berikut 7 tradisi unik dalam perayaan Tahun Baru Islam di bulan Muharram atau bulan Suro di Indonesia, dilansir LingkarKediri dari laman goindonesiatour.

  1. Festival Tabot di Bengkulu

 Baca Juga: Spoiler dan Link Baca One Piece 1055, Ryokugyu Harus Mundur Saat Shanks Gunakan Hakinya?

Di Bengkulu, masyarakat setempat mengadakan acara yang disebut Festival Tabot untuk merayakan Tahun Baru Islam.

Acaranya sangat unik, sehingga tidak boleh dilewatkan saat Anda berwisata ke Indonesia.

Setiap tahun, dari 1 hingga 10 Muharram tahun kalender Islam, yang juga berarti Tahun Baru dalam kalender Islam, masyarakat adat dibenamkan dalam perayaan ritual Festival Tabot Bengkulu. Ini memperingati peristiwa tragis yang menimpa Hasan Husein, cucu Nabi Muhammad.

Akan ada parade Tabot, benda raksasa, keliling desa yang diiringi musik dari alat musik klasik Indonesia, mengikuti hentakan sejenis gendang yang disebut Dol.

 Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 29 Juli 2022, Tampak Tak Menyukai Andin, Siena Tegaskan Ini

  1. Kebo Bule di Surakarta

Setiap tanggal 1 Muharram, di Keraton Surakarta ada tradisi mengarak kerbau albino (Kebo Bule) keliling kota Surakarta. Kebo Bule yang dianggap keramat dalam festival ini dipercaya sebagai hewan kesayangan Paku Buwono II, menurut buku Babad Solo karya Raden Mas (RM) Said.

Ada tradisi bahwa orang saling berebut kesempatan untuk menyentuh Kebo Bule dan mencari kotoran kerbau yang dipercaya membawa berkah bagi yang mendapatkannya.

  1. Ibu Rumah Tangga di Makassar Serbu Pasar Beli Perabotan

Ada tradisi khusus warga Makassar menyambut pergantian tahun Islam yang telah dianut secara turun temurun.

 Pada hari pertama Muharram, ibu rumah tangga akan menyerbu toko dan pasar untuk memilih perabot dan peralatan rumah tangga yang berhubungan dengan air seperti ember, baskom, dan ceret. Artinya sebagai harapan untuk menyambut hal-hal baik di Tahun Baru Islam di Indonesia.

 Baca Juga: Nonton Today’s Webtoon Sub Indo Episode 1, Simak Link dan Spoiler Ini, Pekerjaan Baru On Ma Eum

  1. Mubeng Beteng di Yogyakarta

Mubeng beteng merupakan acara tahunan untuk merayakan tahun baru Jawa. Penghuni Keraton Yogyakarta, terutama Abdi Dalem, yang mengabdi kepada raja akan berjalan tanpa alas kaki di sekitar Benteng Yogyakarta (Mubeng Beteng) tanpa berbicara apa-apa.

Ketika ritual berlangsung, orang-orang berdoa untuk kesehatan dan kebahagiaan untuk diri mereka sendiri dan orang yang mereka cintai, dan juga untuk bangsa mereka.

  1. Barikan di Pati

Tradisi ini dilakukan oleh warga desa Kecamatan Cluwak, Pati.

Setiap sore di awal Tahun Baru Hijriah atau Suro One di Jawa, warga berbondong-bondong berkumpul di perempatan jalan desa dan memajang makanan di atas tikar untuk berpesta bersama dan berdoa menyambut Tahun Baru Islam.

 Baca Juga: Nonton Big Mouth Sub Indo Episode 1, Simak Link dan Spoiler Ini, Drama Noir Dibintangi YoonA SNSD

  1. Nganggung di Pangkalpinang

Di Kota Pangkalpinang Indonesia, ada sebuah tradisi yang disebut Nganggung, yang juga bisa dikenal dengan adat Sepintu Sedulang.

Tradisi ini biasanya dilakukan pada saat upacara keagamaan, di mana setiap keluarga menunjuk seorang anggota untuk membawa makanan lengkap di atas nampan bundar yang ditutup dengan tudung.

Makanan yang diantarkan berdasarkan status dan kemampuan masing-masing keluarga, kemudian dibagikan kepada semua orang.

  1. Ngadulag di Sukabumi

Masyarakat Sukabumi menikmati tahun baru Islam dengan mengikuti lomba menabuh bedug yang disebut ngadulag.

Para kontestan yang mengikuti ajang ini biasanya berkelompok tiga orang atau lebih dan berperan sebagai pemain genta dan pemukul.

Tradisi ini telah diwariskan dan dilestarikan hingga zaman modern, dan melodi yang dimainkan selalu unik dan spektakuler, yang pasti akan memukau Anda ketika Anda memiliki kesempatan untuk mengunjungi Indonesia.***

Editor: Yulian Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler