Terungkap! Pelaku Pengunggah Kolase Foto Ma'ruf Amin Kakek Sugiono Adalah Ketua MUI di Tanjungbalai

2 Oktober 2020, 16:01 WIB
Foto Wakil Presiden RI KH. Ma'ruf Amin menjadi perbincangan karena disandingkan dengan foto Kakek Sugiono di media sosial. /Foto: Setwapres/

LINGKAR KEDIRI - Terungkap sudah, dalang dibalik pembuat kolase foto Ma'ruf Amin yang disandingkan dengan bintang film dewasa asal Jepang 'Kakek Sugiono'. Tak habis pikir, ternyata pelakunya adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) di salah satu kecamatan Tanjungbalai, Sumatera Utara.

Sebelumnya, foto kolase wakil presiden Ma'ruf Amin dengan Shigeo Tokuda atau lebih dikenal sebagai Kakek Sugiono viral di media sosial.

Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata orang yang mengunggah kolase foto Ma'ruf Amin dan Kakek Sugiono itu bernama Sulaiman Marpaung yang juga menjabat sebagai Ketua MUI tingkat kecamatan di Tanjungbalai.

Baca Juga: Pajak 0 Persen? Bandrol 5 Mobil ini Dibawah 100 Juta, Termurahnya Hanya 76 Jutaan

Baca Juga: Donald Trump Positif Covid-19, Sontak Dolar AS dan Yen Jepang Langsung Melejit, Ada Apa?

"Benar, pelaku merupakan Ketua MUI di salah satu kecamatan di Tanjungbalai. Saya baru dapat laporan kemarin dari MUI Tanjungbalai dan saya minta data berkaitan apa yang sudah ditindaklanjuti di sana. Tapi kita harap itu diselesaikan dulu di sana," kata Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut, Ardiansyah, seperti dilansir dari Zonajakarta.com dari RRI, Jumat 2 Oktober 2020.

Lebih lanjut, pelaku pengunggahan tersebut menjabat sebagai ketua MUI tingkat kecamatan serta PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) di Kota Tanjungbalai.

Baca Juga: Dicaci Maki Kapolres, AKP Agus Polres Blitar Menangis Usai Ajukan Resign dari Polri

Ardiansyah menjelaskan bila akan memanggil pelaku untuk diberikan tindakan lebih lanjut.

"Kita kan berjenjang karena itu di kecamatan, maka kita minta itu diselesaikan dulu di Tanjungbalai. Tapi kita memantau juga. Nanti kita akan panggil (pelaku) dan akan ada tindakan dari MUI Sumut," ujarnya.

Dianggap menghina wakil presiden, MUI mengaku masih mendalami motif pelaku mengunggah foto tersebut.

Baca Juga: Bantah Moeldoko, Tengku Zulkarnain: Buat Partai Tunggal Saja Kaya Korut

"Sanksi yang paling berat itu murka Allah. Kalau seseorang memfitnah itu berbahaya, Jadi bukan hanya soal sanksi dipecat atau apa. Yang paling berat itu sanksi dari Allah, kalau fitnah itu enggak betul, fitnah lebih kejam dari pembunuhan," tegasnya.

Unggahan foto kolase Ma'ruf Amin yang diunggah ke Facebook itu sebelumnya dilaporkan oleh GP Ansor Tanjungbalai, Sumatera Utara.

Masduki Baidlowi, selaku Juru Bicara Wapres Ma'ruf Amin mengapresiasi tindakan GP Ansor Tanjungbalai yang telah melayangkan laporan tersebut.

Baca Juga: Menkes Terawan Lama Tak Muncul ke Publik, Ternyata Masih Fokus Tangani Covid-19

Masduki mengatakan, bahwa pihaknya sangat mengapresiasi GP Ansor yang sudah melakukan langkah hukum. Dan pihaknya juga berharap, bahwa GP Ansor tidak bertindak sendiri atau main hakim sendiri dengan inisiatif melakukan langkah sesuai hukum.

Mengetahui unggahannya dilaporkan, pelaku pun langsung memberikan permintaan maaf.

Dilansir dari Zonajakarta dan PR Cirebon, berikut bunyi permintaan maaf pelaku yang telah membuat kolase foto Ma'ruf Amin.

Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis Indosat dari Kemdikbud Belum Masuk? Segera Lakukan Cara ini


"Assalamu'alaikum Wr. Wb

Saya atas nama Sulaiman Marpaung memohon maaf yang sebesar besarnya kepada keluarga besar Wakil Presiden RI KH Makruf Amin sekaligus Ketua MUI Pusat dan juga Seluruh keluarga besar Ansor terkhusus Kota Tanjungbalai atas kesalahan dan kekhilafan saya tentang adanya indikasi penghinaan terhadap KH Makruf Amin atas postingan saya yang saya buat"


Demikianlah, permohonan maaf secara tertulis yang dibuat oleh Sulaiman Marpaung.

Baca Juga: Anies Baswedan Terancam Lengser, Akibat Melawan Aturan Jokowi

Meski sudah mengunggah permintaan maaf, Masduki berharap polisi akan mengambil tindakan atas kasus yang dianggap melecehkan Ma'ruf Amin sebaga ulama yang dihormati.

"Karena Kiai Ma'ruf mantan Rais Aam PBNU dan tokoh yang dihormati di kalangan NU, bahkan sekarang masih menjadi penasihat PBNU, mustasyar, di samping ketum MUI nonaktif, sehingga banyak orang menghormati apalagi di kalangan NU," tambah dia.***(Hani Affifah/Zonajakarta)

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: Zona Jakarta RRI Warta Ekonomi PR Cirebon

Tags

Terkini

Terpopuler