Waspada! Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, BPPTKG: Waspadai Bahaya Lahar Saat Terjadi Hujan

31 Oktober 2020, 05:10 WIB
Laporan Aktivitas Gunung Merapi tanggal 23—29 Oktober 2020 dilansir dari BPPTKG. /Twitter @BPPTKG

LINGKAR KEDIRI - Aktivitas Gunung merapi yang berada diperbatasan antara Yogyakakarta dengan Jawa Tengah kian meningkat.

Hal tersebut dilaporkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dari pemantuan selama satu pekan.

Hanik Humaida, Kepala BPPTKG mengatakan Terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik menunjukkan proses pergerakan magma menuju permukaan.

Baca Juga: Insiden Prancis: 3 Orang Tewas di Gereja Nice, Tersangka Berucap Allahu Akbar Diduga Dari Tunisia

Lebih lanjut dirinya mengatakan, deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan alat pemantau aktivitas gunung api atau electronic distance measurement (EDM) menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 4 cm per hari.

Meski demikian, analisis morfologi area kawah Merapi berdasarkan foto dari sektor tenggara pada 30 terhadap tanggal 22 Oktober 2020 tidak menunjukkan adanya perubahan morfologi kubah.

"Penghitungan volume kubah lava berdasarkan pengukuran menggunakan foto udara dengan drone pada 29 Oktober 2020 sebesar 200.000 meter kubik," kata Hanik dikutip dari Antara.

Baca Juga: Penyerangan di Gereja Nice Menewaskan 3 Orang, Berlangsung Saat Hebohnya Karikatur Nabi Muhammad

Berdasarkan laporan aktivitas Gunung Merapi 23-29 Oktober 2020, kegempaan Gunung Merapi tercatat 81 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 864 kali gempa Fase Banyak (MP), 10 kali gempa Low Frekuensi (LF), 367 kali gempa Guguran (RF), 286 kali gempa Hembusan (DG) dan 7 kali gempa Tektonik (TT).

Hal demikian juga disampaikan melalui media sosial Instagram resmi @BPPTKG sebagai berikut.

Sementara itu, cuaca di sekitar Gunung Merapi pada umumnya cerah pada pagi hari, siang hingga malam hari berkabut, dan asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal dengan tekanan lemah.

Pada 28 Oktober 2020 pukul 08.10 WIB terdengar beberapa kali guguran dengan jarak luncur yang tidak teramati karena visual dominan berkabut.

Baca Juga: Ditutup Besok, Simak Cara dan Tips yang Wajib Dilakukan Peserta Kartu Prakerja Gelombang 10

Dengan status Gunung Merapi yang sampai saat ini masih waspada, ia meminta radius tiga km dari puncak Gunung Merapi agar tetap dikosongkan dari aktivitas penduduk dan pendakian.

Selain itu, lanjut dia, guguran lava dan letusan eksplosif berpotensi menimbulkan hujan abu sehingga masyarakat di sekitar dihimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.

"Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," tandas Hanik.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler