Megawati Bilang Jakarta 'Amburadul', Begini Respon Wagub DKI, Elit PDIP, Guru Besar dan Pengamat

12 November 2020, 11:19 WIB
AHMAD Riza Patria, Wakil Gubernur Jakarta. /Foto: AHMADRIZAPATRIA.COM//

LINGKAR KEDIRI - Ketua Umum (Ketum) PDIP sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri menyebut, saat ini keadaan DKI Jakarta sedang 'Amburadul'.

Atas pernyataannya, Megawati mendapat respon dari Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, elit politik PDIP hingga guru besar dan pengamat dari universitas terkemuka di Indonesia. Simak selengkapnya dibawah ini.

Megawati mengemukakan pendapat tersebut saat berbicara dalam acara 'Dialog Kebangsaan: Pembudayaan Pancasila dan Peneguhan Kebangsaan Indonesia di Era Milenial' secara daring atau online, pada Selasa 11 November 2020 kemarin.

Baca Juga: Mangkrak 3,5 Tahun, Kasus Habib Rizieq Harus Lanjut, Henry Yosodiningrat: Sekarang Tidak Ada Alasan!

Baca Juga: Vaksin Sputnik V COVID-19 Buatan Rusia Terbukti 92 Persen Efektif, Vladimir Putin: Aman!

Dilansir dari RRI, menurut Mega DKI Jakarta seharunya menjadi 'Kota Mahasiswa' atau City of Intellectual seperti dirumuskan oleh Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Namun, hanya Semarang, Solo dan Surabaya yang menjadi city of intellectual versi UNJ.

"Persoalannya, sekarang saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul, karena apa, ini tadi seharusnya city of intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya," ujar Mega.

Ia mengemukakan hal itu, lantaran Mega mengaku kaget karena Yogyakarta juga tidak termasuk dalam daftar 'City of Intellectual' yang dipaparkan dalam acara tersebut. Padahal, menurutnya selama ini Yogyakarta dikenal dengan sebutan kota mahasiswa atau pelajar.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Pfizer 90 Persen Efektif! Segera Produksi Masal, Pakar: Itu Luar Biasa

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat suara perihal statement Megawati yang mengkritik pengelolaan kota Jakarta saat ini yang dinilai 'Amburadul'.

Riza mengatakan, bahwa sejauh ini Pemerintah Provinisi (Pemprov) DKI Jakarta mengambil kebijakan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD.

Bahkan, Program-program yang telah tersusun dalam RPJMD juga sudah banyak yang terlaksana.

Baca Juga: Setelah Sempat Mengelak, Akhirnya Kader PDIP Mengaku Dirinya Sebagai Pemeran Video Porno

"Kami terus berbuat sesuai dengan ketentuan undng-undang RPJMD, capai-capaiannya sudah bisa dilihat masyarakat," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa kemarin.

Selain itu, Riza yang juga sebagai politikus Gerindra itu memaparkan, bahwa pembangunan DKI Jakarta saat ini sudah melibatkan banyak pihak. Mulai dari partai politik, melalui DPRD, Ormas, UKP, komunitas, tokoh-tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat.

"Semua terlibat bersama-sama," ucap Riza.

Baca Juga: Subsidi BLT Guru Honorer non-PNS, Berikut Kuota Lengkap Pembagiannya, Login info.gtk.kemdikbud.go.id

"Inilah kota Jakarta yang kita bangun bersama dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Kami terus membangun untuk kepentngan warga Jakarta dan tentu untuk kepentingan masyarakat banyak," paparnya.

Lalu, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono turut angkat bicara. Ia menilai kritik atau statement yang diucapkan Megawati dipicu karena tidak adanya perubahan dalam tiga tahun terakhir atau sejak era Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI.

Lantaran, kata Gembong, sampai saat ini masih banyak warga DKI Jakarta yang posisinya tinggal di bawah sungai, bukan bantaran lagi.

Baca Juga: Tips Mencari Kerja bagi Fresh Graduate di Tengah Pandemi COVID 19

"Seperti itu kan pemerintah harus ambil bagian untuk menyelamatkan mereka, supaya mereka tidak terendam setiap saat hujan," kata Gembong dalam dialog kepada PRO-3 RRI, Kamis 12 November 2020.

Kendati begitu, Gembong tetap apresiasi Pemprov DKI Jakarta yang menang dalam ajang penghargaan internasional di bidang transportasi, Sustainable Transport Award (STA) 2021 akhir Oktober lalu.

Meskipun, ia mengingatkan ada peran gubernur sebelumnya yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Baca Juga: Beredar Kabar Bahwa Habib Rizieq Punya Penangkal Virus Corona, Benarkah Demikian? Simak Faktanya

"Ini program berkesinambungan yang memang dilakukan Gubernur sebelumnya (Ahok). Tetap itu harus dijadikan motivasi untuk lebih baik gitu, bagaimana program Pak Anies lebih bermanfaat bagi rakyat, itu kan luar biasa," papar Gembong.

Selain itu, Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Hafid Abbas juga turut angkat bicara. Ia menytakan, bahwa apa yang disampaikan Megawati tersebut adalah refleksi dari Presiden pertama Indonesia Soekarno.

Baca Juga: Kabar Gembira! Mendikbud Nadiem Makarim Siap Angkat 1 Juta Guru Honorer di Tahun 2021

Kala itu pada 15 September 1953, Soekarno meresmikan prasasti pendirian UNJ di Rawamangun, Jakarta Pusat, tentang Kota Mahasiswa.

"Karena Jakarta tidak mencerminkan nafas intelektual, karena setiap 15 menit terjadi kasus pencopotan, pencurian, dan perkelahian di Jakarta," kata Hafid pada Kamis 12 November 2020.

Sebab itu, Hafid mengajak semua pihak untuk melakukan terobosan yang fundamental dari kritikan yang dilayangkan Megawati untuk menata Jakarta menjadi lebih baik.

Baca Juga: Viral Oknum Anggota TNI Teriak ‘Kami Bersamamu Habib Rizieq’, Kodam Jaya: Akan Dijatuhi Sanksi

"Mari kita membangun kebersamaan dengan berprestasi. Jadi ini momentum untuk membangun kebersamaan untuk kebesaran Ibu Kota kita semua," ucap Hafid.

Tak hanya itu, Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriyatna turut merespon ucapan Mega.

Yayat mengatakan, DKI Jakarta menjadi kota yang 'Amburadul', lantaran banyak warganya masih minim pengetahuan atau edukasi tentang cara merawat kota bersama-sama.

Baca Juga: Hari Ayah Nasional, ini Pesan Dalam Al-Qur'an Dari Luqman, Ibrahim Hingga Ya’qub Kepada Anaknya

"Kalau warganya teredukasi dengan baik, seharusnya kota ini sama-sama dirawat. Amburadulnya kota karena kurang edukasi merawat kota," kata Yayat, Kamis 12 November.

Untuk diketahui, tepat pada 10 November 2020 yang juga diperingati sebagai Hari Pahlawan kemarin, disaat Megawati menyampaikan statement perihal Jakarta saat ini 'Amburadul', sebanyak tiga daerah yang dipimpin oleh kader PDIP menjadi penerima penghargaan sebagai 'City Of Intellectual'.

Penghargaan yang diberikan kepada kader PDIP tersebut berdasarkan hasil riset yang dilakukan tim yang dipimpin oleh Ketua Senat dan Guru Besar UNJ, Hafid Abbas.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan akan Menghubungi Biden Besok Kamis Terkait Korea Utara

Ketiga daerah itu yakni Kota Semarang yang dipimpin Hendrar Prihadi, Kota Solo yang dipimpin FX Hadi Rudyatmo, dan Kota Surabaya yang dipimpin Tri Rismaharini.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler