Network
LINGKAR KEDIRI – Pandemi membawa pengaruh baik dunia kesehatan hingga ekonomi hampir seluruh negara yang terdampak.
Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk membantu masyarakat yang telah merasa dampak akibat pandemi ini.
Erick Thohir selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menilai bahwa kunci untuk menghadapi musuh pandemi baik pada saat ini maupun akan datang adalah melalui inovasi digitalisasi.
Baca Juga: Sepakat Tandatangan, Pemerintah Indonesia Lakukan Perjanjian Bantuan Kepulauan Solomon dan Fiji
Baca Juga: Donghae dan Heechul Super Junior Pernah Terlibat Pertengkaran, Alasannya Cukup Menggemaskan
“Kita mesti ingat musuh kita ke depan adalah pandemi, karena itu banyak hal yang namanya digitalisasi ini sangat membantu,” ujar menteri BUMN dalam seminar yang dilakukan secara daring di Jakarta.
Menurut Erick Thohir, tabungan digital yang dilakukan Himbara, kuncinya adalah meningkatkan pelayanan kepada nasabah Himbara, terutama di masa pandemi covid-19.
Hal tersebut tentunya dilakukan dengan tujuan mencegah penularan dan penyebaran pada masa pandemi melalui pertemuan tatap muka atau langsung.
Baca Juga: Begini Reaksi BTS Mendengar 'Dynamite' Masuk Nominasi Grammy Award 2021, V dan RM Telepon Keluarga
“Tentu selain tadi, yang terpenting peningkatan pelayanan untuk nasabah Himbara sendiri,” Ujar Erick.
Tak hanya itu, dalam paparannya, menteri BUMN juga memberikan penilaian terhadap aplikasi pembelian tiket feri ASDP secara online melalui Ferizy yang saat ini dirasa memudahkan masyarakat.
Dilansir dari laman Antara, Disamping perkembangan teknologi ini terdapat Pasar Digital (PaDi) UMKM yakni suatu platform digital untuk mempermudah BUMN dengan UMKM di berbagai bidang usaha termasuk advertising, jasa konstruksi, dan katering.
Baca Juga: Bawaslu Nilai Surat Ajakan Risma untuk Pilih Eri-Armuji Tak ada Unsur Pelanggaran
Selain itu, Erick Thohir juga menjelaskan terkait peluncuran Pasar.id Oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) agar dapat mempermudah pertemuan antara pedagang pasar dengan para konsumennya.
Ia menegaskan bahwa dalam digitalisasi ini juga membicarakan perdagangan pasar atau kecil dengan akses terbatas dan perlu modal dan harus disinergikan.
Erick melanjutkan, inovasi digitalisasi yang ada di BUMN diyakini tidak hanya meningkatkan daya saing BUMN sendiri, melainkan juga meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan juga memastikan keberpihakan kepada yang kecil serta terus mendukung adanya program pemerintah.
Baca Juga: Update COVID-19 Rabu 16 Desember 2020, Indonesia Catat 6.725 Kasus Baru
“Karena BUMN sendiri selain diharuskan untuk berbisnis, memberikan dividen yang besar kepada negara, tetapi juga tidak lupa meningkatkan pelayanan kepada public services mengingat BUMN merupakan lokomotif dari pada pertumbuhan ekonomi Indonesia,” Ujar Menteri BUMN Erick Thohir.***
