Kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan mampu berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Tanah Air.
Kondisi itu dipicu oleh menguatnya Monsun Asia yang ditandai dengan semakin kuatnya aliran angin lintas ekuator di Selat Karimata.
Baca Juga: Awas Miskin! Ramalan Jodoh di Primbon Ini Harus Anda Cermati
Diperkuat oleh pengaruh hadirnya gelombang atmosfer ekuatorial tropis Madden Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby yang saat ini aktif di wilayah Indonesia.
Di samping itu, teramati beberapa sirkulasi siklonik di selatan Indonesia dan utara Australia yang menyebabkan terbentuknya belokan, pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi).
Sehingga meningkatkan pertumbuhan gugus awan supersel yang berpotensi menimbulkan curah hujan tinggi.
Baca Juga: MENANGIS! Reyna Bujuk Andin untuk Datang ke Sekolah, Sinopsis Ikatan Cinta, Rabu, 20 Januari 2021
Lebih lanjut, BMKG memberi daftar wilayah yang mesti waspada cuaca ekstrem mulai tanggal 18 hingga 24 Januari 2021: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.
Kemudian, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Cuaca ekstrem itu berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor yang dapat membahayakan bagi publik, serta hujan lebat disertai kilat/petir dan gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran dan penerbangan.