Berikut Prediksi Waktu Konjungsi Awal Ramadhan Menurut BMKG, Simak Penjelasannya!

- 10 April 2021, 12:10 WIB
Ilustrasi Ramadhan.
Ilustrasi Ramadhan. /Syaibatulhamdi/Pixabay/Syaibatulhamdi

LINGKAR KEDIRI – Bulan suci Ramadhan akan segera tiba. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan waktu konjungsi awal bulan Ramdhan 1442 H.

Konjungsi (Ijtimak) ini terjadi pada Senin 12 April 2021 M, pada pukul 9.30 WIB atau 10.30 WITA atau 11.30 WIT.

Dikutip oleh lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari laman Antaranews pada 10 April 2021.

Baca Juga: Wajib Tahu! Penjelasan Surat Edaran Panduan Ibadah, Kemenag: Tak Berlaku di Zona Orange dan Merah

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 10 April 2021: Ricky Bongkar Perilaku Elsa Pada Nino, Murka Nino Tak Dapat Dibendung

“Sehingga bisa disimpulkan bahwa di wilayah Indonesia, konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam,” ujar kepada Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono.

Pada 12 April 2021 mendatang, matahari akan terbenam paling awal di wilayah Merauke (Papua) pada 17.37 WIT dan paling akhir di wilayah Sabar (Aceh) pukul 18.46 WIB dengan tinggi hilal berkisar antara 2,62 derajat di Jayapura (Papua) sampai 3,66 derajat di Tua Pejat, Mentawai (Sumatera Barat).

Sementara elongasi berkisar antara 3,83 derajat di Merauke (Papua) hingga 4,77 di Sabang (Aceh).

Baca Juga: DPR Singgung Tito Karnavian Soal Perjalanan Ilegal Gubernur Papual, Guspardi: Harus Diberi Teguran Keras

Umur bulan berkisar antara 6,11 jam di Merauke (Papua) sampai 9,26 di Sabang (Aceh).

Lag berkisar antara 13,18 menit di Jayapura (Papua) sampai dengan 17,74 menit di Tua Pejat, Mentawai (Sumatera Barat).

Kecerlangan Bulan (FIB) berkisar antara 0,11 persen di Merauke (Papua) sampai dengan 0,17 persen di Sabang (Aceh).

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Sabtu 10 April 2021: Elsa Klarifikasi Terkait Hubungannya dengan Roy Pada Papa Surya

Rahmat triyono juga menjelaskan beberapa objek langit yang dapat disangka sebagai hilal.

Salah satu objek langit tersebut adalah venus dengan jarak sudut lebih kecil 5 derajat dari bulan dan posisinya berada di sebelah utara bulan.

Rahmat Triyono mengatakan bahwa BMKG memanfaatkan teleskop atau teropong terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi untuk melakukan pengamatan atau rukyat hilal sebagai penentu awal bulan Hijriyah.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Karir dan Keuangan 10 April 2021, Aries Mendapat Peluang Karir, Gemini Harus Giat Mencari Uang

“Saat pengamatan dilaksanakan, kecerlangan cahaya hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop yang secara otomatis mengikuti berubahan posisi bulan di ufuk barat,” ujarnya.

Data yang didapat akan langsung dikirim ke server di BMKG Pusat untuk disimpan terlebih dahulu dan disebarluaskan secara online ke seluruh dunia melalui https://www.bmkg.go.id/hilal.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah