Strategi Energi Nasional, Indonesia Optimalkan EBT dan Berhenti Impor BBM

- 21 April 2021, 05:45 WIB
Ilustrasi Energi Baru Terbarukan
Ilustrasi Energi Baru Terbarukan /pixabay: Kanenori

LINGKAR KEDIRI - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan Indonesia telah menyusun dan menyiapkan strategi besar atau Grand Strategi Energi Nasional (GSEN) untuk menjawab isu permintaan energi jangka panjang serta terbatasnya pasokan sumber daya dari dalam negeri.

Hal itu disampaikannya usai mengikuti Sidang Paripurna Dewan Energi Nasional (DEN) bersama Presiden Joko Widodo beserta jajaran kementerian lainnya di Istana Negara, Jakarta pada Selasa, 20 April 2021.

Baca Juga: Rendy dan Rafael Pergoki Elsa Berduaan Dengan Ricky di Hotel, Sinopsis Ikatan Cinta 21 April 2021

Baca Juga: Heboh Liga Super Eropa, Ternyata Ini Dua Investor Besar Penyokongnya 

Dia memaparkan beberapa strategi besar terkait permintaan energi jangka panjang diantaranya pemerintah Indonesia akan mendorong untuk mengoptimalkan pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebagai bauran energi nasional.

Karena, untuk pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan, dia mengungkapkan Indonesia sampai saat ini masih baru mencapai target 10,5 gigawatt. Padahal, di tahun 2025 Indonesia menargetkan 24 ribu megawatt

Baca Juga: Rendy dan Rafael Pergoki Elsa Berduaan Dengan Ricky di Hotel, Sinopsis Ikatan Cinta 21 April 2021

Baca Juga: Heboh Liga Super Eropa, Ternyata Ini Dua Investor Besar Penyokongnya 

Selain itu, strategi tersebut menurutnya juga bagian dari upaya untuk mencapai target pengurangan emisi sebagai wujud komitmen terhadap Paris Agreement.

"Diharapkan, (pemanfaatan EBT) ini akan meningkat di tahun 2025 sesuai dengan target capaian 23 persen, menjadi 24 ribu megawatt,” ujar Arifin dalam keterangan resminya dikutip Lingkar Kediri, Selasa, 20 April 2021.

Baca Juga: Rendy dan Rafael Pergoki Elsa Berduaan Dengan Ricky di Hotel, Sinopsis Ikatan Cinta 21 April 2021

Baca Juga: Heboh Liga Super Eropa, Ternyata Ini Dua Investor Besar Penyokongnya 

Kemudian, Menteri ESDM menyebutkan pemerintah juga telah menargetkan untuk pemanfaatan pembangkit listrik EBT dapat mencapai 38 ribu megawatt atau 38 gigawatt di tahun 2035

"Deponya nanti kita upayakan dari pembangkit listrik tenaga surya yang dalam perkembangannya hari ke hari makin ekonomis," ujarnya.

Baca Juga: Rendy dan Rafael Pergoki Elsa Berduaan Dengan Ricky di Hotel, Sinopsis Ikatan Cinta 21 April 2021

Baca Juga: Heboh Liga Super Eropa, Ternyata Ini Dua Investor Besar Penyokongnya 

Menteri ESDM menyampaikan untuk strategi lainnya yaitu pemerintah juga akan mempercepat program hilirisasi dari produk-produk batu bara serta segera menyelesaikan infrastruktur terkait dengan gas dan listrik.

Khusus berkaitan dengan listrik, dia menyebutkan memang sangat penting. Karena, dia menyampaikan Indonesia ingin target 100 persen elektrifikasi bisa tercapai secepatnya.

Baca Juga: Rendy dan Rafael Pergoki Elsa Berduaan Dengan Ricky di Hotel, Sinopsis Ikatan Cinta 21 April 2021

Baca Juga: Heboh Liga Super Eropa, Ternyata Ini Dua Investor Besar Penyokongnya 

"Harapannya, masyarakat di seluruh daerah di Indonesia mendapatkan kesempatan untuk bisa mendapat dukungan pasokan listrik.

Sementara, berkaitan dengan isu Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Elpiji yang diketahui Indonesia masih impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dia mengatakan pemerintah telah merencanakan strategi khusus agar tidak lagi mengimpor di tahun 2030.

Baca Juga: Rendy dan Rafael Pergoki Elsa Berduaan Dengan Ricky di Hotel, Sinopsis Ikatan Cinta 21 April 2021

Baca Juga: Heboh Liga Super Eropa, Ternyata Ini Dua Investor Besar Penyokongnya 

Tidak hanya itu, dia mengatakan pemerintah juga mengupayakan agar Program BBM satu harga dapat dinikmati masyarakat di seluruh daerah Indonesia dan juga bisa membangkitkan ekonomi kerakyatan.

"Di dalam strategi energi nasional ini, kita rencanakan itu (tidak mengimpor BBM maupun elpiji dan program BBM satu harga)," ungkap Arifin yang juga Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) ini.

Baca Juga: Rendy dan Rafael Pergoki Elsa Berduaan Dengan Ricky di Hotel, Sinopsis Ikatan Cinta 21 April 2021

Baca Juga: Heboh Liga Super Eropa, Ternyata Ini Dua Investor Besar Penyokongnya 

Lebih lanjut, Menteri ESDM menyampaikan terkait hasil pertemuannya dengan Presiden Jokowi bahwa pihaknya juga diminta untuk memanfaatkan momentum pandemi agar beralih ke ekonomi hijau atau green economy yang ramah terhadap lingkungan.

Hal itu dikarenakan Presiden ingin Indonesia secepatnya bisa seperti negara-negara maju yang sudah menuju ke arah green economy serta mengurangi risiko kerusakan lingkungan.

Baca Juga: Rendy dan Rafael Pergoki Elsa Berduaan Dengan Ricky di Hotel, Sinopsis Ikatan Cinta 21 April 2021

Baca Juga: Heboh Liga Super Eropa, Ternyata Ini Dua Investor Besar Penyokongnya 

"Makanya, strategi ini diharapkan dapat disusun berorientasi ke depan dan harus diimplementasikan secara konsisten," tuturnya.

 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah