Yudo menyebutkan ada kemungkinan para awak kapal dapat menyelamatkan diri mengingat kapal selam terbagi dalam ruangan-ruangan yang dibatasi oleh sekat sehingga masing-masing kedap air apabila tertutup rapat.
"Ada bagian kabin-kabin yang air tidak bisa masuk. Di dalam kapal selam juga ada sekat-sekatnya ditutup itu sehingga air tidak masuk. Apabila keretakannya di depan, mungkin anggota sempat menutup, ada kemungkinan tidak masuk air di situ," ujar Yudo.
KRI Nanggala-402 telah hilang kontak pada hari Rabu 21 April 2021 sekitar pukul 03.00 WITA. Jika kondisi kapal dalam keadaan blackout, oksigen hanya akan tersedia sampai Sabtu 24 April 2021 pukul 03.00 WITA.
Baca Juga: KRI Nanggala-402 Dinyatakan Tenggelam, Panglima TNI Ungkap Temuan Tumpahan Minyak dan Serpihan
Namun, jika aliran listrik masih menyala, kemungkinan kapasitas oksigen dalam kapal akan tersedia sampai 5 hari dan akan habis kurang lebih pada hari Senin 26 April 2021.
Sejauh ini, pencarian KRI Nanggala-402 masih terus berlangsung sejak pertama kali dimulai pada hari Rabu 21 April 2021.
Pencarian kapal saat ini terkonsentrasi di sembilan titik pada perairan utara Bali, yaitu sekitar 40 kilometer dari pesisir Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah, Buka Puasa, Sahur, Waktu Sholat di Kota Kediri 13 Ramadhan, Minggu 25 April 2020
Sembilan titik itu jadi daerah fokus penyelidikan karena tim pencari sempat menemukan tumpahan minyak serta mendeteksi daya magnet cukup kuat pada kedalaman 50—100 meter.***