Simak! Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Menurut Anjuran Kemenag RI

- 26 Mei 2021, 15:32 WIB
Ilustrasi tata cara sholat gerhana
Ilustrasi tata cara sholat gerhana /dok. kemenag.go.id

LINGKAR KEDIRI - Di Indonesia kali ini akan terjadi fenomena yang jarang disaksikan.

Fenomena tak lain adalah Gerhana Bulan Total (GBT). 

Dan belum lama ini, Kementerian Agama (Kemenag) pun mengungkapkan bahwa akan terjadi gerhana bulan total atau Khusuful Qamar di Tanah Air.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Malam Ini: Elsa Nekat Lancarkan Rencana Besarnya, Sampai Ia Terancam Keguguran

Menurut data astronomi, gerhana ini akan terjadi pada hari Rabu, 26 Mei 2021 yang diperkirakan akan berlangsung sejak pukul 18.09-20.51 WIB.

Menanggapi hal itu, Kamaruddin Amin Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama menghimbau umat Islam agar melakukan shalat sunnah gerhana dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Tata Cara Sholat Gerhana Bulan

Baca Juga: Gelar Pesta Pernikahan di Jet Pribadi, Pasangan Ini Harus Berurusan Dengan Polisi

Mengutip Kementerian Agama Republik Indonesia, adapun tata cara melaksanakan sholat gerhana bulan adalah sebagai berikut.

Shalat gerhana bulan ini diawali dengan niat bersamaan dengan Takbiratul Ihram, niat shalat gerhana bulan atau shalat khusuf adalah sebagai berikut

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Usholli sunnatan khusufi rak'ataini imaaman/makmuman lillahi ta'ala

Niat tersebut berarti, "Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."

Baca Juga: Suasana Mencekam Gerhana Bulan Total, Kemenag Anjurkan Perbanyak Amal Shaleh

Selanjutnya, membaca taawudz dan Surat Al-Fatihah diikuti dengan membaca surat Al-Qur’an dengan jahar (dikeraskan suaranya, bukan lirih). Kemudian dilanjutkan dengan rukuk dengan membaca tasbih dan kemudian i’tidal.

Setelah i'tidal ini tidak langsung sujud, tetapi dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat lain.

Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama, karena langsung membaca Surat Al-Fatihah kembali diikuti dengan bacaan surat Al-Qur’an kembali.

Baca Juga: Kulit Tampak Cantik Merona Hanya dengan Masker Kentang, Simak Cara Sederhananya

Setelah itu, baru dikuti rukuk dengan membaca tasbih dan itidal yang kedua dengan membaca doa i’tidal.

Setelah itu, sujud dengan membaca tasbih, duduk di antara dua sujud, sujud kedua dengan membaca tasbih lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Kemudian salat diakhiri dengan tahiyat dan salam.

Baca Juga: Bagaimana Sejarah Kanker Payudara? Anda Harus Tahu! Simak Ulasannya Berikut Ini

Setelah rangkaian shalat dilaksanakan, imam menyampaikan khutbah kepada jemaah yang berisi anjuran untuk berzikir, berdoa (khususnya agar wabah Covid-19 berakhir), beristighfar, dan bersedekah.

Tata Cara Penyelenggaraan Shalat Gerhana Bulan

Agar memberikan rasa aman kepada umat Islam dalam menyelenggarakan Shalat Gerhana Bulan dan mencegah penyebaran virus Covid-19, Kemenag memberikan panduan khusus bagi penyelenggaraan Salat Gerhana Bulan saat pandemi, yaitu sebagai berikut:

Baca Juga: Setelah Serang Palestina, kini Israel Konflik dengan Iran, Nuklir pun Telah Dipersiapkan?

1. Shalat Gerhana Bulan di daerah Zona Merah dan Zona Oranye agar dilakukan di rumah masing-masing.

2. Shalat Gerhana Bulan dapat diadakan di masjid atau lapangan yang berada pada daerah yang dinyatakan aman dari Covid-19.

Baik zona hijau maupun zona kuning, yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang.

Baca Juga: Inilah Alasan Selama Pacaran Deddy Corbuzier Tak Pernah Jalan Berdua dengan Agnes Mo

3. Dalam hal shalat Gerhana Bulan dilaksanakan di masjid atau lapangan. Harus memperhatikan standar protokol kesehatan secara ketat dan mengindahkan ketentuan jemaah yang hadir tidak boleh melebihi 50 persen dari kapasitas tempat agar dapat menjaga jarak antar shaf dan antar jemaah.

Jemaah yang hadir harus memakai masker dengan sempurna dan sesuai ketentuan yang berlaku, baik di masjid maupun di lapangan.

Baca Juga: Zina Dijalan dan Maling Terang-terangan, Gus Baha: Tidak Bisa Dimaafkan Oleh Allah

Panitia dianjurkan menggunakan alat pengecek suhu (thermo gun) dalam rangka memastikan kondisi jemaah sehat dan menyediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer di setiap pintu masuk.

Khusus bagi para lansia (lanjut usia) atau orang dalam kondisi kurang sehat, baru sembuh dari sakit atau dari perjalanan, disarankan tidak menghadiri kegiatan Shalat Gerhana Bulan.***

 

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Kemenag RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x