Sementara, Spesialis Penyakit Dalam dr. RA Adaninggar SpPD menjelaskan bahwa tujuan dari atau penyuntikkan vaksin adalah untuk membentuk antibodi. Vaksin sendiri juga mengandung virus, namun sudah dimatikan sehingga tidak akan menimbulkan penyakit.
“Mungkin banyak masyarakat awam yang belum paham mengenai konsep vaksin. Jadi, vaksin yang digunakan dalam hal ini adalah Sinovac isinya adalah virus yang mati. Virus yang mati ini lalu disuntikkan ke tubuh manusia dengan tujuan untuk menstimulasi pembentukan antibodi,” terangnya.
Baca Juga: Daftar Kabupaten-Kota yang Wajib TerapkanPPKM Darurat Jawa-Bali Mulai 3 Juli 2021
Antibodi adalah senjata khusus yang bisa dibentuk oleh manusia secara spesifik terhadap kuman atau mikroorganisme yang masuk.
Maka, antibodi tersebut tidak akan muncul dengan sendirinya jika seseorang belum pernah dimasuki oleh mikroorganisme khusus.
“Seseorang tidak mungkin membentuk antibodi terhadap Covid-19 jika belum pernah terpapar secara alami atau belum divaksin. Pasalnya, mikroorganisme dibutuhkan untuk menstimulasi pembentukan antibodi pada tubuh,” ungkap dr. Adaninggar.
Meski tubuh sudah memiliki antibodi dari vaksin, namun hal tersebut tidak menjamin seseorang bebas dari virus Covid-19.
Seseorang yang telah menerima vaksinasi tetap berisiko terinfeksi virus covid-19.
Namun, perlu diketahui bahwa seseorang terinfeksi virus covid-19 bukan karena menerima vaksinasi.
Melainkan karena Paparan virus yang berasal dari lingkungan luar, bukan karena virus mati yang disuntikkan melalui proses vaksinasi.