LINGKAR KEDIRI - Beredar kabar bahwa bukanlah pandemi Covid-19 yang akan memusnahkan populasi umat Manusia di Bumi.
Beberapa ilmuwan dunia mengungkap masih ada pembunuh tersembunyi yang mengintai dan akan memusnahkan populasi manusia di bumi jika waktunya tiba.
Baca Juga: Populasi Manusia Terancam, Uji Toksisitas Menyatakan Tubuh Manusia Terdapat Mikroplastik?
10 tahun terakhir para ilmuwan dunia baru menyadari bahwa pembunuh tersembunyi tersebut telah lama mengintai diperkirakan sudah hampir 1 abad.
Temuan mengejutkan tersebut ialah Mikroplastik, ilmuwan memperkirakan 1 milyar ton sampah akan di buang ke laut saat setelah manusia menemukan plastik pertama kali.
Baca Juga: Ahli Kartu Tarot Ramal Petaka yang Akan Terjadi di Indonesia Jika Jokowi Putuskan 3 Periode
Akan tetapi yang mengejutkan, ternyata saat ini totol jumlahnya lebih rendah dari yang di perkirakan.
Mulai timbul pertanyaan, mungkinkah alam telah mengurai plastik-plastik tersebut dengan caranya sendiri ?
Dikutip oleh Tim Lingkar Kediri pada Kamis 8 Juli 2021, dari sebuah kanal Youtube Mata Ketiga, untuk menjawab pertanyaan tersebut seorang ahli biologi kelautan Richard C Thompson mengusulkan akan di adakan penyelidikan tentang mikroplastik
Baca Juga: Viral! Seorang Pria Mengaku Raja Sunda, Hingga Ungkap Negara Ini Diawasi PBB
Menurutnya mikroplastik yang ada di lautan ini tidak benar-benar hilang melainkan melebur menjadi partikel-partikel plastik dengan ukuran yang lebih kecil yang tersebar dan mengambang di seluruh lautan.
Rantai makanan biota laut ikan besar memakan ikan kecil lalu ikan kecil memakan udang kecil, udang kecil memakan lumpur yang terpapar partikel mikroplastik.
Baca Juga: Prediksi Akan Terjadi Tsunami di Selatan Jawa, Peramal Ini Ungkap Hampir Sama Dengan Aceh
Selanjutnya, akan banyak ikan yang terdapat mikroplastikdalam tubuhnya yang nantinya akan mempengaruhi kelangsungan hidup umat manusia.
Para Ilmuwan menguji toksisitas mikroplastik, hasilnya sangat mengejutkan, yang pertama apabila mikroplastik tidak dikeluarkan dalam tubuh secara permanen maka akan melepaskan toksisitas.
Baca Juga: Beredar Kabar Jokowi Menyatakan akan Mundur dari Jabatan Presiden, Simak Faktanya
Yang kedua, dampak dari toksisitas dapat mempengaruhi kesuburan dan mengeluarkan karsinogen yang merupakan zat penyebab kangker.
Yang ketiga, toksisitas akan memperlambat percepatan laju reproduksi, perlu 7 generasi lamanya untuk melepaskan partikel mikroplastik dalam tubuh secara keseluruhan.
Yang perlu kita sadari, manusia juga mengkonsumsi hewan laut yang mana trlah di jelaskan diatas bahwa dalam hewan laut terdapat partikel kecil mikroplastik.
Beberapa Ilmuwan melakukan pengujian pada tubuh manusia, pada Februari 2018 Medical University Of Vienna, Austria merekrut 3 pria dan 5 wanita dari negara berbeda yang berusia antara 30 sampai 55 tahun.
Baca Juga: Prediksi Akan Terjadi Tsunami di Selatan Jawa, Peramal Ini Ungkap Hampir Sama Dengan Aceh
Pihak universitas meminta kepada mereka untuk mencatat apa saja yang mereka konsumsi selama 1 minggu terakhir.
Setelah uji laboratorium yang dilakukan Vienna pada tinja (kotoran manusia) mereka, hasilnya sangat mengejutkan kotoran dari 8 orang peserta semua terdeteksi mikroplastik.
Baca Juga: Cek Fakta: Mantan Menkes Siti Fadilah Sebut Bahwa Vaksin Adalah Penyebab Kematian dan Berbahaya
Ukuran dari mikroplastiknyapun berbeda-beda mulai dari 0,05mm - 0,5mm, rata-rata terdapat 20 partikel mikroplastikdalam 10gram kotoran manusia.
Ilmuwan mengungkapkan tidak ada yang bisa lolos dari racun berbahaya ini, hal tersebutlah yang membuat mikroplastikmerupakan salah satu ancaman bag kehidupan makhluk bumi.***