Network
LINGKAR KEDIRI – Pemerintah tetap jalankan program vaksinasi gratis walaupun ada layanan vaksin berbayar yang disediakan Kimia Farma dan Biofarma.
Hal itu dijelaskan oleh Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.
Menurut Arya, kebijakan pemerintah tetap adakan vaksin gratis adalah upaya percepatan program vaksinasi nasional dan target kekebalan kelompok.
Baca Juga: Bupati Bekasi Meninggal Dunia Karena Terpapar Covid-19, Anies Baswedan Beri Ucapan Bela Sungkawa
“Vaksin gratis pemerintah tetap berjalan. Semua lokasi vaksin gratis bisa masyarakat akses,” ujar Arya Sinulingga sebagaimana dikutip Lingkar Kediri dari Antaranews pada 11 Juli 2021.
Program Vaksinasi Gotong Royong (VGR) berbayar hanya berlaku untuk perusahaan berbadan hukum saja, yang menyelenggarakan untuk para karyawannya.
“Tujuan pelaksanaan vaksinasi semakin cepat. Masyarakat semakin banyak pilihan,” kata Arya.
Bambang Heriyanto selaku Juru Bicara Vaksin Covid-19 Biofarma menjelaskan VGR perorangan jadi alternatif masyarakat dalam mengakses vaksin.
“Penyelenggaraan vaksinasi gotong royong ini terbuka bagi siapa pun atau pihak mana pun dengan catatan memiliki persyaratan sebagai fasyankes vaksinasi,” ujar Bambang.
Lokasi penyaluran vaksin Sinopharm berbayar tersebar di delapan titik klinik Biofarma di Indonesia, yaitu klinik Kimia Farma Senen, Pulogadung, dan Blok M di Jakarta.
Baca Juga: Pelaksanaan Vaksin Gotong Royong (VGR) Individu Ditunda Karena Perpanjangan Sosialisasi Vaksinasi
Baca Juga: Ulama Sarankan Masyarakat Perbanyak Bershalawat Ditengah Pandemi Covid-19: Disyariatkan Angkat Wabah
Lalu klinik Kimia Farma (KF) Supratman Bandung, KF Citarum Semarang, KF Sukoharjo Solo, KF Sedati Surabaya, dan KF Batubulan Bali.
Harga vaksin berbayar per dosis adalah 321.660 rupiah ditambah dengan harga layanan senilai 117.910 rupiah, maka total harga per dosis vaksin yaitu 439.570 rupiah.
Setiap orang mendapatkan suntik vaksin sebanyak dua kali, maka harga paket vaksin senilai 879.140 per individu.***
