Akibat Munculnya Virus Corona Varian Lambda Diperlukan Vaksin Booster Untuk Meningkatkan Perlindungan Tubuh

- 9 Agustus 2021, 10:46 WIB
Virus Covid-19 varian lambda.
Virus Covid-19 varian lambda. /Pixabay.com/Tumisu

LINGKAR KEDIRI – Mutasi virul corona satu Tahun terahir ini menjadi semakin banyak dan memiliki tingkat berbahaya yang semakin bertambah.

Di Indonesia saat ini sedang mengalami lonjakan kasus covid19 yang sangat tinggi dengan rata-rata korban terpapar virus varian Delta dan Delta Plus.

Varian Delta memiliki penularan lebih cepat jika dibandingan varian-varian sebelumnya, Alpha hingga Gamma.

Belum selesai dengan varian Delta, kini telah muncul mutasi virus corona baru, yaitu varian Lambda.

Baca Juga: Merusak Dengan Merekayasa Virus, Bill Gates: Korban Tewas Bahkan Lebih Besar

Diketahui varian Lambda pertama kali ditemukan di Peru pada Agustus 2020 silam, dan sekarang sudah ditemukan di 29 negara di seluruh penjuru dunia.

Menurut profesor epidemiologi dari University of North Carolina, Rachel Graham, mutasi Lambda terjadi dalam protein lonjakan sel virus corona, atau bagian sel yang menempel pada inang dan memungkinkan replikasi.

Melansir dari Rappler, varian lambda mulai jadi perhatian organisasi kesehatan dunia (WHO) sejak 14 Juni 2021 lalu.

Namun, sejumlah peneliti mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menyebut varian Lambda akan menjadi karakter jahat terbesar berikutnya, dalam pandemi.
Varian Lambda sangat menular

Berdasarkan sebuh penelitian pada Juli 2021 di Chilli, mutasi L45Q2 yang ditemukan pada varian Lambda terbukti meningkatkan infektivitas virus.

WHO dalam laporannya pada pertengahan Juni menyebut Lambda telah dikaitkan dengan tingkat substantif penularan komunitas di beberapa negara, dengan peningkatan pravelensi dari waktu ke waktu.

Peneliti Chili juga menyebut infektivitas Lambda lebih tinggi dibandingkan varian Alpha dan Gamma. Di Amerika Serikat, varian ini meningkatkan infektivitas virus hingga dua kali lipat.

Baca Juga: Tes Keperawanan Perekrutan Korps Wanita TNI AD Akan di Hapuskan, KSAD Jenderal Andika Perkasa Jadi Sorotan

Resistensi vaksin

Selanjutnya pada penelitian di Chili menunjukkan varian Lambda justru akan menghindari antibodi vaksin.

"Hasil kami menunjukkan bahwa mutasi yang ada dalam protein lonjakan varian Lambda yang diminati memberikan peningkatan infektivitas dan pelepasan kekebalan dari antibodi penetral yang ditimbulkan Coronavac," ungkap penelitian tersebut.

Oleh sebab itu, para ahli harus melakukan pengawasan genomik yang ketat, dan menyertai program vaksinasi negara-negara dengan penularan Covid-19 tinggi.

Bisa jadi ancaman potensial manusia

Tak hanya itu, peneliti dari Universitas Tokyo Kei Sato mengatakan bahwa varian Lambda dapat menjadi ancaman potensial bagi manusia.

Hal itu tak lain karena varian Lambda memiliki kemampuan untuk menghindari kekebalan pada pasien yang sebelum terinfeksi.

Baca Juga: Selain Pandemi Covid-19, Ada Bencana Lebih Besar yang akan Terjadi, Bill Gates: Saya Bisa Menunjukkan

Perlu vaksin booster

Pemerintah AS didesak untuk memberikan vaksin booster, untuk meningkatkan perlindungan masyarakat terhadap varian Lambda itu.

Peneliti Universitas Rockefeller menyebut bahwa dosis vaksin ketiga dari Pfizer maupun Moderna, untuk orang yang divaksinasi, dan tidak pernah terpapar.

Covid-19, kemungkinan akan meningkatkan kadar antibodi, tetapi bukan antibodi yang lebih mampu menetralkan varian baru.

Disclaimer: artikel ini pernah tayang di PikiranRakyat.com dengan judul “Kenali Virus Corona Varian Lambda, Peneliti Sebut Manusia Harus Bersiap untuk Ancaman Potensial”.***

 

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah