Kapal tempur itu bakal dimodifikasi sesuai kebutuhan TNI Angkatan Laut (AL) nantinya.
Arrowhead 140, terang Benni, merupakan kapal fregat tempur yang tengah digandrungi dunia.
Kapal ini memulai debutnya dua tahun silam (2018), saat Babcock Internasional, perusahaan kedirgantaraan, pertahanan dan keamanan yang berbasis di Inggris, memenangkan tender program fregat Inggris type 31 pada DSEI 2019.
Meski demikian, lanjut Beni, perlu waktu untuk meningkatkan kapabilitas militer Indonesia, sebab masih ada proses penganggaran, praproduksi, produksi, uji coba dan seterusnya.
Sementara menunggu proses tersebut, Beni mendorong pemerintah menempuh langkah diplomasi untuk merespons keadaan terkini, yaitu kehadiran kapal-kapal China di Laut Natuna Utara.
Kapal-kapal China itu sekarang masi menjadi pertanyaan motif sebenarnya "Negeri Tirai Bambu" melewati dan beraktivitas di wilayah teritorial dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), terutama di perairan RI.
Langkah-langkah lain yang dapat diambil Indonesia, menurut Beni, seperti mengerahkan lebih banyak TNI AL agar berpatroli di wilayah ZEE guna melindungi nelayan saat beraktivitas.
Hal ini lantaran nelayan dapat merasa terintimidasi oleh kehadiran kapal-kapal militer China dan negara lainnya.