LINGKAR KEDIRI – Ikon atau lambang biasanya dibuat untuk mengingat atau memperingati suatu hal.
Kita dapat melihat ikon-ikon di sekitar kita yang biasanya dapat dengan mudah dijumpai.
Ikon-ikon yang dibuat biasanya bersifat pemberi semangat atau dukungan tertentu.
Baca Juga: Dilecehkan dan Diserang, Salah Seorang Tenaga Kesehatan Menjadi Korban Kekejian KKB Papua
Sama halnya dengan ikon tugu sepatu di Jakarta, yang sangat persis dengan sepatu pada umumnya.
Apakah sudah melihatnya secara langsung atau hanya melalui media sosial?
Tentu ikon tugu sepatu itu sangat menarik perhatian banyak orang yang melihatnya.
Baca Juga: Terancam Kemantian , Lebih Dari 90% Pasien Covid Yang Meninggal Belum Divaksin
Bahkan mungkin banyak orang yang secara khusus hadir untuk memfoto atau melihatnya.
Tugu sepatu di Jakarta terletak di 3 titik, yaitu Stasiun BNI City Taman Dukuh Atas, Lapangan Banteng, dan Alun-alun Velodrome.
Tugu sepatu ini dibuat atas kerjasama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Compass.
Baca Juga: Kembali Berurusan dengan Hukum, Kini Medina Zein Dilaporkan Seorang Selebgram Bernama Marisa Icha
Tugu sepatu tersebut dijadikan simbol untuk mendukung industri kreatif Indonesia yang sedang menghadapi masa sulit.
Tentu, masa pandemi karena virus Covid membuat mereka yang bekerja dalam bidang industri kreatif harus bekerja lebih ekstra.
Sepatu yang digunakan sebagai simbol tersebut mempunyai beragam warna.
Warna yang berbeda tersebut juga merupakan bagian dari dukungan Compass kepada Festival Kolaborasi Jakarta.
Melalui festival itu diharapkan dapat membangkitkan semangat masyarakat diindustri kreatif.
Tugu sepatu tersebut juga mempercantik tata ruang di Jakarta.
Baca Juga: Misteri Presiden Indonesia Mengapa Selalu Orang Jawa, Ternyata Ini Penyebabnya!
Namun setelah sehari diresmikan, yaitu pada tanggal 17 September 2021.
Sepatu yang berada di Jenderal Sudirman malah dicoret-coret pihak tak bertanggung jawab.
Karena aksi tersebut, pihak kepolisian mengerahkan penjagaan ketat untuk mencegah berulangnya aksi serupa.
Wakil Gubernur Jakarta pun menyayangkan kejadian yang semestinya tak terjadi ini.
“Grafitti itu kan kreatifitas generasi muda kita, tapi seharusnya dilakukan ditempat yang semestinya, tidak di sini,” pungkas Ahmad Riza Patria beberapa waktu yang lalu.
***