LINGKAR KEDIRI – Alih-alih membalas serangan dan tuduhan Giring terhadapnya, Anies Baswedan tetap fokus melanjutkan agenda kerjanya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Pada Rabu, 22 September 2021, Anies bersama jajaran stafnya melakukan apel di Tugu Monas, Jakarta. Dengan tema “Apresiasi Tim Pemulasaran Jenazah Covid-19 di Posko Monas”.
Dihadiri oleh Dinas Kesehatan DKI, Polda Metro Jaya, Satpol PP DKI, BPBD DKI Jakarta, dan Pemadam DKI Jakarta.
Baca Juga: Anies Baswedan Diserang Giring, Hidayat Nur Wahid: Tuduhan Anies Pembohong merupakan Kebohongan
Apel tersebut digelar sebagai bentuk apresiasi kepada tim pemulasaran jenazah Covid-19 yang telah bertugas selama tiga bulan terakhir disaat genting tren kasus positif Covid-19 meroket.
Pada kesempatan itu ia resmi membubarkan anggota tim yang beranggotakan 52 orang dan memberikan apresiasi dalam bentuk sertifikat.
Pembubaran tim pemulasaran jenazah Covid-19 tersebut dilakukan karena tren kasus Covid-19 kini semakin menurun.
Baca Juga: Kemendikbudristek Nadiem Makarim Siap Berantas Pelaku Pelanggaran 3 Dosa dalam Pendidikan
Di sisi lain, masih dalam pembahasan serangan Giring terhadap Anies Baswedan, seorang sosiolog dan rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar juga mengomentari kritikan pedas Giring Ganesha.
“Mereka sebut Anies pembohong , DKI jeblok, Anies Gubernur bodoh. Semua fitnah tanpa fakta. Harapan mereka Anies sirna, yang terjadi (justru) sebaliknya,” ujar Musni Umar dikutip Lingkar Kediri dari Twitter Musni Umar pada 22 September 2021.