“Seharunya kalau dua-duanya ini memecah belah bangsa, dua-duanya jangan dipilih, bukan malah disatukan, kan makin berantakan, jadi logika dari si pengusung ini betul-betul dungu itu,” kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung menambahkan penilaian terhadap kepemimpinan Jokowi selama dua periode ini justru membuat nilai demokrasi Indonesia merosot.
Hal itu ia ungkapkan karena Jokowi dinilai anti kritik yang tidak paham demokrasi. Selain itu, Jokowi menolak adanya kubu oposisi.
“Jokowi tidak paham demokrasi karena beliau juga menolak oposisi,” tuturnya.
Bukan hanya Jokowi, Rocky Gerung juga menilai sikap Prabowo yang dinilai tidak mengerti demokrasi.
Alih-alih ingin menyelamatkan bangsa, tetapi Prabowo justru bergabung dengan pihak koalisi.
“Prabowo akhirnya juga tidak paham demokrasi, karena menganggap oposisi tidak diperlukan,” ujarnya melanjutkan.
Kemudian Rocky Gerung juga mengatakan Indonesia tidak akan lebih maju jika dipimpin oleh dua tokoh ini, bahkan ia sebut mereka hanya paham 'amplop' saja.