Bahkan Indonesia harus menunggak dua kali pembayaran untuk mendapatkan KF-21 Boramae, tak hanya itu Indonesia juga harus membayar dengan skema imbal dagang.
Dimana nantinya Indoneisa akan membuat sekitar 48 unit KF-21 Boramae.
Hal tersebut diketahui saat bertatap muka secara langsung dengan Kepala Defence Acquisition Program Administration (DAPA) Kang Eun-ho pada Jumat 13 November 2021.
Bahkan Fadjar mengaku bahwa TNI AU dengan lapang siap menudukung proyek KF-21 Boramae.
“TNI AU sepenuhnya akan membantu dan mendukung semua kerja sama yang terjalin baik selama ini,” ucap KASAU.
Bahkan diharapkan KF-21 Boramae diupgrade ke versi kelima ataupun keenam agar full stealth.
“Di masa depan, teknologi siluman akan semakin imperative dalam pertempuran, teknologi siluman merupakan bagian dari upaya bertahan,” tutur Fadjar di buku Plane Bobcat.
“Pesawat siluman memiliki fitur yang sulit dideteksi dan satu taktik untuk beroprasi secara siluman adalah mengkombinasikan oprasi tempur antara pesawat tempur generasi 4.5 dengan drone tempur generasi enam siluman yang dikenal dengan istilah Manned-UnManned Teaming atau MUM- T,” jelasnya.