LINGKAR KEDIRI – KASAU Marsekal TNI Fadjar Prastyo sudah beberapa kali sering memberikan pandangan mengenai visionernya dalam buku Plan Bobcat: Transformasi Menuju Angkatan Udara yang Disegani di Kawasan.
KASAU bahkan membeberkan berbagai banyak hal dalam buku tersebut, seperti halnya KASAU yang menjelaskan mengenai visi jangka panjang TNI AU dimasa depan ingin apa dan bagaimana.
Tetapi sayangnya dalam buku tersebut tidak dijelaskan secara spesifik proyek KF-21 Boramae.
Terlebih padahal KF-21 Boramae akan menjadi tulang punggung Indonesia di masa depan yang akan datang.
KF-21 Boramae yang sudah roll out ini sebenarnya telah menuntut sumber daya terbaik Indonesia.
Seperti halnya Indonesia yang harus mengirim kurang lebih 100 insinyurnya ke Korea Selatan untuk belajar mengenai ilmu pembuatan jet tempur tersebut.
Tak hanya itu saja dana yang sangat besar yaitu sekitar Rp 20,5 triliun juga harus dipersiapkan oleh Indonesia mulai sekarang untuk biaya pembuatan KF-21 Boramae.
Baca Juga: 6 Tips Menghindari Serangan Jantung Ringan yang Bisa Berakibat Fatal, Kamu Wajib Tahu