LINGKAR KEDIRI – Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eko Budi Lelono mengungkapkan bahwa awan panas guguran merupakan ancaman yang khas dari Gunung Semeru.
“Awan panas guguran ini merupakan karakteristik ancaman khas dari Gunung Semeru, yakni berupa awan panas yang berasal dari ujung aliran lava pada bagian lereng gunung,” ungkap Eko dikutip dari laman Antara, 5 Desember 2021.
Baca Juga: Aurel Hermansyah Sebut Hal Ini Sebelum Vanessa Angel Meninggal Dunia, Berbeda dari Biasanya
Eko pun menjelaskan bahwa letusan Gunung Semeru umumnya bertipe vulkanian dan strombolian berupa penghancuran kubah atau lidah lava, dan pembentukan kubah lava yang baru.
Menurut Eko, penghancuran kubah atau lidah lava itulah yang menyebabkan terjadinya pembentukan awan panas guguran di Gunung Semeru.
Endapan awan panas material bebatuan ini memiliki suhu berkisar 800 hingga 900 derat celcius dan bergerak ke arah lereng tenggara gunung semeru.
Apabila terjadi hujan, endapan awan panas guguran ini dapat menimbulkan banjir lahar dingin di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak.