Selain itu, erupsi gunung semeru juga dapat menimbulkan sejumlah potensi berbahaya lainnya, seperti lontaran batuan pijar di sekitar puncak. Sementara material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh, tergantung pada arah dan kecepatan angin.
Baca Juga: 5 Ciri-ciri Wanita High Class, Apakah Kamu Salah Satunya?
Berdasarkan pematauan Badan Geologi, aktivitas vulkanik Gunung Semeru pada 1 dan 4 Desember 2021 merupakan aktivitas permukaan (erupsi sekunder).
Selain itu, hasil data kegempaan menunjukkan tidak adanya kenaikan jumlah dan jenis gempa yang berasosiasi dengan suplai magma atau batuan segar.
Eko pun mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus memperbarui data kondisi pemantauan Gunung Semeru agar masyarakat selalu memeroleh informasi yang akurat.
“Kami akan terus memperbarui data dan kondisi terakhir pemantauan Gunung Semeru dengan tujuan agar masyarakat dapat memeroleh informasi yang akurat,” katanya.***