LINGKAR KEDIRI – Masyarakat Indonesia dan bahkan dunia kembali dihebohkan dengan kabar munculnya sebuah penyakit.
Kali ini mengenai penyakit hepatitis misterius yang dikabarkan menyerang usia anak-anak dan berpotensi kematian.
Lebih lanjut, penyakit ini kemudian mulai disebut dengan penyakit hepatitis akut.
Menanggapi kasus penyakit ini, Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Prof Tjandra Yoga Aditama memberi pernyataan.
Ia mengatakan jumlah kasus hepatitis akut pada anak tidak sebanding dengan COVID-19 berdasarkan hasil pengamatan situasi dalam sebulan terakhir di sejumlah negara.
"Tentu saja satu penyakit tidak dapat dibandingkan begitu saja dengan penyakit lainnya, banyak faktor berbeda yang mempengaruhinya," ujar Tjandra Yoga Aditama yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, dilansir LingkarKediri dari laman Antara.
Baca Juga: Moksow Khawatir Kyiv Menyerang Balik, Jembatan Penting di Timur Kharkiv Runtuh Dibom Tentara Rusia
Bahkan, Ia mengatakan COVID-19 pertama terdeteksi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada 31 Desember 2019, dengan diberi nama pada saat itu pneumonia of unknown cause atau radang paru yang belum diketahui penyebabnya.