Harga Tiket Candi Borobudur Naik Jadi 750.000, Salah Satu Anggota Fraksi PDIP Pertanyatakan Alasannya

- 6 Juni 2022, 15:55 WIB
Ilustrasi Candi Borobudur.
Ilustrasi Candi Borobudur. /PEXELS/Linda Gschwentner

LINGKAR KEDIRI – Baru saja Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pihaknya membuka peluang mengkaji kembali.

Hal ini terkait kenaikan tarif tiket senilai Rp750 ribu bagi wisatawan domestik untuk naik hingga ke area stupa Candi Borobudur, Magelang, Jateng.

Luhut mengatakan dirinya menyadari kekhawatiran dan masukan yang muncul dari masyarakat mengenai tarif untuk turis lokal yang dianggap terlalu tinggi.

 Baca Juga: Jika Kuku Berubah Warna Ini, Periksakan Jantung Anda, Penyakit Kronis Ini Sedang Mengincar Tubuh Anda

Menanggapi hal tersebut, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Deddy Yevri Sitorus mempertanyakan alasan di balik rencana kenaikan harga tersebut.

"Bagi saya tidak masuk akal kalau alasannya adalah konservasi, lebih cenderung komersialisasi," kata Deddy melalui keterangannya yang diterima, di Bogor, Senin, dilansir LingkarKediri dari laman Antara.

Menurut dia, bila niatnya membatasi jumlah pengunjung yang boleh naik ke Candi Borobudur tetap di angka 1.200 orang, tak harus dengan menaikkan harga tiket.

 Baca Juga: Jika Anda Sering Mengalami Kesulitan Bernapas saat Berjalan, Dokter Peringatkan Penyakit Ini Mengintai Anda

"Lakukan saja kebijakan, siapa yang datang lebih dulu, boleh naik hingga jumlah maksimum yang ditetapkan. Atau siapa yang mendaftar lebih dulu melalui aplikasi, boleh naik. Akan lebih baik jika dikombinasikan antara yang datang lebih dulu dengan yang mendaftar lebih dulu melalui aplikasi, agar ada keadilan antara yang punya akses ke aplikasi dengan yang tidak," papar anggota Komisi VI DPR ini.

Dia berpendapat menaikkan harga tiket naik ke Candi Borobudur terkesan lebih ke arah komersialisasi dari pada konservasi.

 Baca Juga: Media Asing Ungkap Ada Misteri Soal Amunisi Impor Buat Mata-mata Indonesia Digunakan Untuk Serang Desa-desa

Baginya, kebijakan demikian tidak berpihak, karena pembeda untuk orang yang boleh berwisata ke situs warisan dunia itu adalah antara yang kaya dengan yang miskin.

Lebih lanjut, dikabarkan juga bahwa Luhut mengatakan bahwa rencana tarif yang muncul saat ini belum final, karena masih akan dibahas dan diputuskan oleh Presiden pada minggu depan.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah