Pemerintah Indonesia Dikabakan Masih Tinjau Opsi Kebijakan Harga Bahan Bakar

- 25 Agustus 2022, 13:55 WIB
Pompa Minya di Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Pompa Minya di Stasiun Pengisian Bahan Bakar /Pixabay (Gambar oleh IADE-Michoko)

LINGKAR KEDIRI – Kabinet Indonesia akan menyampaikan opsi kebijakan harga bahan bakar kepada Presiden Joko Widodo dalam dua hari ke depan.

Hal ini menurut kata menteri ekonomi utama pada hari Rabu kemarin, di tengah meningkatnya ekspektasi kenaikan harga untuk mengendalikan anggaran subsidi energi yang membengkak.

Jokowi, panggilan akrab presiden, telah mempertimbangkan untuk menaikkan harga di tengah tingginya harga energi global dan melemahnya mata uang rupiah.

 Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 25 Agustus 2022, Bukan Rendi, Sosok Ini Peringatkan Jessi Masalah Elsa

Seorang menteri senior kabinet sebelumnya mengatakan presiden mungkin mengumumkan kenaikan harga minggu ini.

"Kami masih mengevaluasi dalam satu hingga dua hari ini," kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers menanggapi pertanyaan tentang kebijakan harga bahan bakar, dilansir LingkarKediri dari laman Reuters.

"Kami akan laporkan ke presiden minggu ini," tambahnya.

 Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 25 Agustus 2022, Sosok Ini Akhirnya Tahu Elsa dan Ricky Bekerjasama

Pasar keuangan memantau dengan cermat keputusan Jokowi karena akan mempengaruhi inflasi dan laju pengetatan moneter bank sentral.

Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2018 pada Selasa, sebagai langkah yang menurut beberapa analis untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan bakar.

Pemerintah telah melipatgandakan anggaran subsidi menjadi 502 triliun rupiah ($33,82 miliar) untuk menjaga harga beberapa bahan bakar bersubsidi, tarif listrik dan bahan bakar gas cair tidak berubah.

 Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 25 Agustus 2022, Licik! Ricky Loloskan Diri dari Penjara

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada hari Selasa mengatakan tanpa penyesuaian harga bahan bakar, tagihan subsidi energi tahun ini dapat meningkat sebesar Rp 196 triliun ($ 13,21 miliar), menurut laporan media.

Secara terpisah, Sugeng Suparwoto, yang mengepalai komite energi parlemen, mengatakan pada hari Rabu beberapa subsidi harus dipertahankan untuk harga bahan bakar dan menyarankan kenaikan sekitar 30% untuk harga bensin.***

Editor: Yulian Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x