LINGKAR KEDIRI - Dalam beberapa hari ini terdengar kabar bahwa Pertamina mengalami kerugian.
Dalam sebuah laporan keuangan semester I 2020 PT Pertamina menunjukkan adanya kerugian sebesar USD 767,92 juta atau sekitar Rp11,33 triliun (kurs 1 USD = Rp14.766).
Jika dibandingkan periode yang sama 2019, saat itu Pertamina melaporkan laba sebesar USD 659,96 juta atau setara Rp9,7 triliun.
Baca Juga: Catatan Kasus Covid-19 Dunia
Direktur Keuangan PT Pertamina Emma Sri Martini mengungkapkan tiga faktor utama yang bikin BUMN perminyakan dan gas itu merugi.
1. Turunnya harga minyak dunia
2. Anjloknya kurs rupiah terhadap USD
3. Merosotnya permintaan BBM
Emma menyatakan, harga minyak turun menyebabkan sektor hulu Pertamina merugi. Sedangkan turunnya permintaan BBM disebabkan oleh Covid-19 yang membuat sektor hilir merugi.