BMKG: Masih Riset, Jangan Panik! isu Gempa Megathrust dan Tsunami Indonesia, Update 27 September

- 27 September 2020, 20:50 WIB
Daryono BMKG ungkap kebenaran isu tsunami setinggi 20 meter di selatan pulau Jawa*/Tangkapan layar YouTube/Daryono Bmkg
Daryono BMKG ungkap kebenaran isu tsunami setinggi 20 meter di selatan pulau Jawa*/Tangkapan layar YouTube/Daryono Bmkg /

LINGKAR KEDIRI - Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono, himbau masyarakat mengakhiri kepanikan terkait informasi mengenai potensi gempa megathrust dan Tsunami yang akan terjang sebagian wilayah di Indonesia.

"Kami berharap masyarakat terus meningkatkan literasi, selanjutnya tidak mudah kagetan setiap ada informasi potensi bencana," ujar Daryono di Jakarta, dilansir Lingkar Kediri dari Portal Surabaya pada Minggu, 27 September 2020.

Daryono berpendapat, kecemasan dan kepanikan publik yang muncul menyusul peredaran informasi mengenai potensi gempa megathrust yang kemungkinan akan terjadi karena adanya kesalahpahaman di kalangan masyarakat.

Baca Juga: Link Live Streaming Gratis Indosiar: Liga Dangdut Indonesia 2020: Grand Final

Baca Juga: Rossi Sangat Yakin! ia Klaim Sirkuit MotoGP Catalunya Sangat Cocok untuk Yamaha

Informasi mengenai potensi gempa megathrust berdasarkan pemodelan yang dibuat para ahli sebenarnya ditujukan sebagai acuan mitigasi.

Akan tetapi, sebagian warga kurang tepat dalam memahami, menganggapnya sebagai potensi bencana yang akan terjadi dalam waktu dekat ini.

"Ini masalah sains komunikasi yang masih terus saja terjadi, karena hingga saat ini masih ada gap atau jurang pemisah antara kalangan para ahli dengan konsep ilmiahnya dan masyarakat yang memiliki latar belakang dan tingkat pengetahuan yang sangat beragam," papar Daryono.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG, Link Live Streaming NET TV dan MOLA TV, Tottenham Hotspur vs Newcastle United

Jika informasi ini yang disalahpahamkan oleh warganet bahkan mayarakat luas, akan menimbulkan kekhawatiran yang semakin besar.

"Kasus semacam ini tampaknya masih akan terus berulang, dan pastinya harus diperbaiki dan akhiri," ujar Daryono.

Daryono memaparkan, kepanikan masyarakat akibat informasi mengenai potensi gempa megathrust sering berulang setelah bencana tsunami yang pernah melanda Aceh 2004 lalu.

Baca Juga: RUNDOWN We The Fest 2020 Day 2 Virtual Home Edition, Cek Link Live Streaming Gratisnya!

Kegaduhan tersebut sering muncul setiap ada para ahli yang menyampaikan pandangan mengenai potensi gempa dan tsunami.

Belum lagi beberapa media tidak utuh dalam menyajikannya sehingga menimbulkan salah persepsi di kalangan masyarakat.

"Masyarakat juga jangan mudah terpancing dengan judul berita dari media yang dengan bombastis memberitakan potensi bencana," ucap Daryono.

Daryono menambahkan bahwa zona megathrust sebenarnya sekedar istilah dalam menyebutkan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal.

Ia menyebut seluruh aktivitas gempa yang bersumber di zona megathrust disebut sebagai gempa megathrust dan gempa megathrust tidak selalu berkekuatan besar.

Sampai saat ini belum ada teknologi yang bisa digunakan untuk memprediksi kapan dan di mana gempa akan terjadi dan seberapa besar kekuatannya.

Baca Juga: Potensi Tsunami Ancam 12 Wilayah Indonesia, Evakuasi Hanya ada Waktu 15-17 Menit

Waspada memang diperlukan bagi setiap orang, namun terlalu khawatir adalah hal yang tidak diinginkan oleh BMKG.***(Yohanes Bayu/Portal Surabaya)

 

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: YouTube Sobat Dosen Portal Surabaya (PRMN)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x