Jokowi Peringatkan 3 Sektor Untuk Antisipasi Fenomena La Nina, dan Bencana Hidrometeorologi

- 14 Oktober 2020, 07:30 WIB
Presiden Jokowi. Foto: IG @jokowi
Presiden Jokowi. Foto: IG @jokowi /

LINGKAR KEDIRI – Dalam rapat terbatas (ratas) virtual yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), dari Istana Merdeka, Jakarta. Terkait dengan antisipasi bencana hidrometeorologi.

Jokowi telah menerima laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengenai fenomena La Nina yang terjadi di Indonesia yang dapat menyebabkan naiknya curah hujan sekitar 20-40 persen.

"Laporan yang saya terima dari BMKG, fenomena La Nina diprediksi akan menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia akan naik 20-40 persen di atas normal," ucap Jokowi dalam ratas virtual tersebut, pada Selasa (13/10).

Baca Juga: BNPB Desak Kesiapsiagaan Desa Hingga Provinsi Dalam Menghadapi Bencana Hidrometeorologi dan La Nina

Presiden Jokowi juga meminta jajarannya untuk melakukan langkah antisipasi, guna menghadapi bencana hidrometeorologi dampak fenomena La Nina.

Bencana hidrometeorologi merupakan bencana alam seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung. Bahkan, bencana ini bisa menimbulkan badai, hingga bencana kekeringan.

Tiga sektor utama harus melakukan perhitungan terkait ancaman bencana tersebut.

Baca Juga: Waspada Bencana Banjir dan Tanah Longsor Dampak Fenomena La Nina, BMKG Ingin Mewujudkan Zero Victims

"Karena itu, saya ingin agar kita semuanya menyiapkan diri, mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi dan juga dampak La Nina pada sektor pertanian, agar betul-betul dihitung, juga sektor perikanan dan perhubungan. Karena kenaikan 20-40 persen ini bukan kenaikan yang kecil," tutur Jokowi.

Halaman:

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah