Sementara itu, untuk kuota wisata pendakian melalui jalur Sembalun di Kabupaten Lombok Timur dari 45 orang ditambah menjadi 75 orang per hari.
Demikian juga dengan jumlah wisatawan yang mendaki lewat jalur pendakian Senaru di Kabupaten Lombok Utara.
“Kuota wisatawan pada empat jalur pendakian resmi tersebut masih sebesar 50 persen dari kuota normal,” ucap Dedy.
Baca Juga: Kabar Bahagia! Bantuan Sosial Tunai ‘BST’ Covid-19 Berlanjut Sampai Tahun 2021
Lebih lanjut, terkait kuota destinasi wisata non pendakian juga masih 50 persen dari kuota normal sebelum adanya pandemi Covid-19.
Adapun destinasi wisata non pendakian di kawasan TNGR meliputi Air Terjun Otak Kokoq, Telaga Biru, Gunung Kukus, Air Terjun Mayung Polak, Sebau, Treng Willis, Ulem-ulem, Air Terjun Jeruk Manis, Tangkok Adeng, Bukit Malang, dan Bukit Gedong.
Sementara itu, Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah melalui konferensi pers tersebut mengatakan bahwa mendaki adalah hak dan kewajiban setiap orang. Karenanya Ia berpesan agar setiap orang dapat menjaga kelestarian TNGR.
Baca Juga: Tanggapan BMKG Mengenai Isu Suhu Udara Panas yang Terjadi di Indonesia
“Di balik itu semua, kita wajib untuk menjaga Rinjani agar asri dan lestari dengan tidak membuang sampah maupun menebang pohon di kawasan TNGR,” ucapnya.***