Kemendikbudristek Nadiem Makarim Siap Berantas Pelaku Pelanggaran "3 Dosa" dalam Pendidikan

23 September 2021, 07:48 WIB
Kemendikbudristek Nadiem Makarim Siap Berantas Pelaku Pelanggaran 3 Dosa dalam Pendidikan /Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

LINGKAR KEDIRI – Diketahui Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) meninjau wacana terkait rencana sekolah tatap muka yang beberapa hari lagi akan digelar.

Melalui rapat secara virtual tentang peluncuran buku penguatan moderasi beragama, Nadiem menegaskan pihaknya akan memberantas tiga pelanggaran yang ia sebut sebagai “dosa” dalam sistem pendidikan nasional, yaitu intoleransi, perundungan, dan kekerasan seksual.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 23 September 2021: Dewi Tatap Mata Dewa dengan Kagum, Dewi jadi Orang Ketig

“Jadi biar diperjelas apa posisinya Kemenbudristek dan pemerintah pusat terhadap tiga dosa ini. Ini adalah tiga hal yang akan kita basmi dari sistem pendidikan kita,” tuturnya dikutip Lingkar Kediri dari Antaranews pada 23 September 2021.

Nadiem mengatakan akan mengutamakan pendidikan karakter anak bangsa melalui program Merdeka Belajar, yang berupaya menghapus 3 dosa intoleransi, perundungan, dan kekerasan seksual.

Menurut Mendikbudristek, sebelum mewujudkan program Merdeka Belajar, ada hal yang penting dan perlu dilakukan, yaitu survei karakter dan lingkungan belajar dan menekankan nilai Pancasila dalam sosial.

Baca Juga: Tepis Rumor Hamil Duluan! Unggah Foto Bareng Usai Akad Lesti-Billar, Dinda Hauw-Rey Mbayang: Kami Saksinya

“Lebih penting lagi bahkan ada survei karakter dan ada survei lingkungan belajar. Dari survei-survei ini, kita melihat, mengakses nilai-nilai Pancasila yang ada yaitu nilai kebinekaan, toleransi, keamanan dalam lingkungan sekolah,” kata Nadiem Makarim.

“Dan dari situlah kita akan mengukur peta mutu pendidikan di Indonesia tidak hanya berbasis pada kemajuan kognitif,” sambungnya.

Kemendikbudristek juga tengah melakukan riset dan implementasi bagi kurikulum program sekolah yang dirancang bersama Kementerian Agama.

Baca Juga: Sudah Diramalkan Indigo Terkait Tenggelamnya Kapal Pengayoman IV, Simak Begini Penjelasannya

“Itu adalah kurikulum prototipe yang sedang kita tes di dalam sekolah-sekolah penggerak. Di situlah konten-konten moderasi beragama kita juga akan melakukan risetnya dan melakukan implementasi di 2.500 sekolah yang akan terus berkembang setiap tahunnya,” ujar Nadiem.

Seperti diketahui sebelumnya, Kementerian Agama telah merilis buku panduan bagi lembaga pendidikan yakni madrasah, sekolah swasta atau negeri, dan perguruan tinggi.

Buku yang dirilis Kemenag yaitu buku pedoman penguatan moderasi beragama, yang terdiri dari empat pedoman.

Baca Juga: Daftar Provinsi Baru di Indonesia yang Segera Disahkan, Berikut Penjelasannya

Diantaranya buku saku moderasi beragama bagi guru, buku modul pelatihan penguatan wawasan moderasi bagi guru, pedoman mengintegrasi moderasi pada mata pelajaran agama, dan buku pegangan siswa.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler