Saat berusia 40 tahun, ia mengganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara dan menghapus gelar kebangsawanannya agar dapat bebas dekat dengan rakyat.
Ki Hajar Dewantara memiliki semboyan dalam dunia pendidikan yakni ‘Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani’.
Artinya, di depan memberi contoh atau panutan, di tengah memberi semangat, dan dibelakang membuat dorongan.
Ki Hajar Dewantara meninggal di Yogyakarta tanggal 26 April 1959 dan dimakamkan di Taman Wijaya Brata.***