Mereka menggunakan Surakarta/Solo sebagai wild west atau daerah kacau agar perhatian pemerintah tertuju kesana.
Sedangkan Madiun, mereka jadikan sebagai daerah gerilya sektor yang kuat atau pangkalan untuk merebut kekuasaan di seluruh Indonesia.
Banyak korban berjatuhan karena pemberontakan ini, diantaranya adalah pejabat, aparat, guru, wartawan, serta para kyai, ustadz, dan para santri yang sebenarnya tidak tahu tentang perpolitikan Indonesia saat itu.
Itu tadi sepenggal latar belakang pemberontakan PKI Madiun 1948 sebagaimana dirangkum dalam kanal DS Kliping.***