Banjir Tercampur Limbah Pabrik Bewarna Hitam Terjadi di Jateng, Warga Mengeluh Gatal-Gatal dan Diare

9 Februari 2021, 21:50 WIB
Potret banjir yang terjadi di Jawa Tengah /ANTARA

LINGKAR KEDIRI –. Desa Jati Wetan Kudus, telah terjadi banjir yang tercampur dengan limbah pabrik pada Rabu, 3 Februari 2021.

Dilansir Lingkar-Kediri.com dari Antara, Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah telah memastikan bahwa limbah pabrik yang tercampur banjir di Desa Jati Wetan tidak berbahaya.

Dari hasil pengujian di laboratorium dipastikan tidak ada bakteri yang membahayakan bagi masyarakat setempat.

Baca Juga: Cek Fakta: Banjir Darah di Pekalongan Sebagai Fenomena Alam, Begini Faktanya

“Hasil pengujian sampel air banjir yang menggenangi kawasan pemukiman warga di Desa Jati Wetan, sudah keluar dan hasilnya tidak ditemukan adanya zat berbahaya. Pengujian selanjutnya soal warna limbahnya yang berwarna hitam,” Ujar Pelaksana Tugas Bupati Kudus Hartopo pada Selasa, 9 Februari 2021 di Kudus.

Dia menambahkan, belum diketahui terkait faktor penyebab pencemarannya, apakah memang berasal dari limbah pabrik atau bukan.

Pencemaran ini menyebabkan gatal-gatal di kulit dan bau tidak sedap.

Baca Juga: Cek Fakta: Terjadi Fenomena Aneh Banjir Darah di Pekalongan? Simak Faktanya

Salah satu warga Desa Jati Wetan, Purnomo, mengatakan bahwa baru kali ini perkampungannya tercemar. Dia menduga pencemaran ini berasal dari limbah pabrik besar yang berlokasi dekat dengan lokasi banjir.

“Warga sekitar menduga, pencemaran limbah tersebut berasal dari pabrik besar yang kebetulan lokasinya tidak jauh dari lokasi banjir,” ujarnya.

General Manager Human Resource dan General Affair PT Pura Agung Subaani ketika dimintai keterangan, dia membantah adanya kebocoran saluran limbah yang terjadi di perusahaan pabriknya.

Baca Juga: Undang Pawang Air untuk Antisipasi Banjir, Walikota Kediri: 'Kalau Air Lancar, Rejeki dan Jodohmu Lancar Lur'

Perusahaannya telah melakukan investigasi dari hulu dan hilir. Hasilnya tidak ada permasalahan dan kondisinya baik karena membuangnya ke Sungai Wulan.

Dia menambahkan, Pemerintah kabupaten setempat juga ikut terlibat dalam pengontrolan limbah. Saluran masih berfungsi normal baik karena menggunakan pipa. Warna limbahnya pun bukan hitam, tetapi putih.

“Saat keluar dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) tidak menimbulkan bau. Kami juga akan mengikuti prosedur pemkab untuk memantau titik rawan jaringan IPAL perusahaan,” ujarnya.

Baca Juga: Ribuan Korban Banjir Terpaksa Mengungsi, Bupati Jombang Pastikan Kebutuhan Warga Tercukupi

Terkait pencemaran tesebut, PT Pura Agung Subani tidak menutup mata . Perusahaan juga turut serta membantu penyedotan air banjir supaya lekas surut. Perusahaan telah menerjunkan mobil pemadam untuk menyedot air di tengah-tengah perkampungan.

Perusahaan juga akan menyediakan obat-obatan bagi warga yang mengeluhkan gatal-gatal dan diare, serta membantu sembako.***

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler