Kelaparan di Pulau Bali Semakin Meluas, Akibat Pandemi dan Sektor Pariwisata yang Belum Pulih

- 7 Desember 2020, 07:10 WIB
Salah satu destinasi wisata Bali, Pura Ulun Danu di Banau Beratan Bedugul.
Salah satu destinasi wisata Bali, Pura Ulun Danu di Banau Beratan Bedugul. /PIXABAY/MadebyNastia

LINGKAR KEDIRI – Masalah malnutrisi yang berujung kelaparan menjadi masalah untuk masyarakat di Timur Pulau Bali.

Hal itu diperparah dengan pandemi Covid-19 yang belum juga reda, secara langsung pandemi menyebabkan pariwisata di Pulau Bali menurun drastis.

Bencana kelaparan telah lama menimpa masyarakat terpencil di Tanjung Timur Bali, dan semakin parah seiring dengan adanya pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kota Kediri Hujan Lebat Disertai Petir, Simak Prakiraan Cuaca Wilayah Jatim, Senin, 7 Desember 2020

Dilansir Lingkar Kediri dari Al Jazeera, sekitar 60 persen produk domestik bruto Bali berkaitan dengan sektor pariwisata.

Setelah adanya pandemi Covid-19, ekonomi Bali menjadi salah satu yang terdampak parah di Indonesia.

Bank sentral melaporkan pertumbukan negatif terjadi di Bali, pada bulan September pertumbuhan kurang dari 11 persen.

Baca Juga: Sampaikan Kondisi Istri, Sandiaga Uno: Mohon Doanya Untuk Kepulihan dan Kesembuhan Istri Saya

Disisi lain, tingkat pengangguran naik 5,6 persen pada bulan Agustus dengan 105 ribu masyarakat kehilangan pekerjaan.

Sedangkan menurut Organisasi Ketenagakerjaan Nasional jumlah pengangguran di Indonesia dapat meningkat lebih banyak.

“Kami melihat banyak orang yang lapar dan belum makan selama beberapa hari tanpa dana untuk membeli makanan, ada ribuan,” kata Sarah Chapman dari Yayasan Solemen Indonesia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Konfirmasi Terkait 1,2 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sinovac yang Tiba di Indonesia

Yayasan Solemen Indonesia adalah sebuah badan amal yang bergerak membantu memberi makan para lansia dan masyarakat penyandang disabilitas di Bali.

Sebelumnya, masyarakat penyandang disabilitas tersebut dibantu oleh kerabat yang bekerja di dibang pariwisata Pulau Bali.

Hal selaras juga disampaikan oleh rekan Sarah, ia mengatakan bahwa kondisi semakin buruk saat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kurang 3 Hari Pilkada Serentak 2020, KPU RI Lantik PAW 4 Anggota KPU Kabupaten/Kota

“Malnutrisi kronis dan akut yang menyebabkan banyak masalah lain telah menjadi masalah selama ini. Kami merawat 2.400 orang sebelum pandemi. Tapi itu menjadi jauh lebih buruk terlihat jelas di seluruh Bali." Ucap Robert Epstone.

Salah satu wilayah yang menjadi perhatian adalah Kabupaten Karangasem, yang berlokasi di Timur Pulau Bali.

Pasalnya Kabupaten Karangasem mengalami kekeringan abadi, selain itu Karangasem bukan merupakan daerah yang sering dikunjungi wisatawan.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat hingga Gelombang Tinggi di Wilayah Indonesia Sepekan Kedepan

Banyak desa tidak memiliki jalan raya, tidak ada listrik, tidak ada telepon atau jaringan internet.

Penduduk desa bertahan hidup dengan tanaman apa pun yang dapat mereka tanam di atas tanah yang gersang.

Serta uang dikirim oleh anggota keluarga yang pindah ke daerah perkotaan untuk mendapatkan pekerjaan.

Baca Juga: 3 Hari Menuju Pilkada Serentak, Bawaslu Sebut Ada 10 Kabupaten atau Kota Paling Rawan

Scholars of Sustenance Foundation Bali (SOS Bali) merupakan lembaga amal yang telah mendistribusikan makanan ke wilayah Karangasem sejak 2019.

Project Manager SOS Bali, DJ Denton mengatakan bahwa kelaparan adalah masalah yang signifikan bahkan sebelum pandemi Covid-19.

“Kami sudah menghadapi banyak sekali kekurangan gizi di daerah terpencil di timur, desa dengan 15.000 penduduk di mana satu dari tiga orang kekurangan gizi sampai-sampai hal itu menyebabkan cacat fisik,” kata Denton.

Baca Juga: Xiumin EXO Selesai Jalani Wamil, Penggemar Sebut Kata-kata Suho

Denton juga mengatakan, virus Covid-19 telah menciptakan kalangan baru orang yang membutuhkan bantuan pangan di Bali.

Kali ini, kemiskinan karena Covid-19 juga menimpa kalangan menengah, yang sebelumnya memiliki upah minimum dan bisa membeli sepatu atau sepeda motor, tapi saat ini keadaan mereka mulai kurang baik.

Baca Juga: Link Live Streaming Tottenham Hotspur vs Arsenal di Liga Inggris, Siaran Langsung Pukul 23.30 WIB

“Kami mencoba menilai kebutuhan mereka dengan mengirimkan relawan ke daerah kumuh perkotaan dan proyek perumahan. Dalam keadaan ekstrim, mereka menemukan orang-orang yang tidak makan selama dua hari,” ungkapnya***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x