Network
LINGKAR KEDIRI – Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali muntahkan guguran lava pijar hingga sejauh 700 meter ke arah Kali Krasak dan Boyong.
Adanya guguran lava pijar Gunung Merapi itu berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada hari Selasa, 9 Februari 2021.
Menurut pengamatan dari BPPTKG, Gunung Merapi dari pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB, enam kali meluncurkan guguran lava pijar.
Baca Juga: Tanggapi Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia, Menkes: Saya Sudah Ingatkan ke Presiden
Baca Juga: Jajan di Kantin hingga Staycation di Hotel, ShopeePay Hadirkan Cashback 30%
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, selama periode pengamatan itu Gunung Merapi sudah mengalami 25 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-20 mm selama 10-90 detik.
11 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-8 mm selama 4-8 detik, dan satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 70 mm selama 19 detik.
Dilansir dari PMJ News, selama periode pengamatan BPPTKG, kawah Gunung Merapi mengeluarkan asap putih dengan intensitas sedang hingga tebal setinggi 50 meter dari atas puncak kawah.
Baca Juga: Lebih Dari Melegakan, Inilah Manfaat Yang Dapat Diterima Tubuh Ketika Kamu Sedang Menangis
Untuk diketahui, sebelumnya periode pengamatan Senin, 8 Februari 2021 pada pukul 18.00 sampai 24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat 12 kali meluncurkan guguran lava pijar.
Lebih lanjut, jarak luncur guguran lava pijar saat itu mencapai 1.500 meter ke arah barat daya.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Baca Juga: Peluncuran Program Kampus Mengajar, Nadiem : 'Saya Menantang Kalian,Mahasiswa'
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Bila terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi mampu menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.***
