Network
LINGKAR KEDIRI- Sejak Indonesia dianda pandemi Covid-19, pemerintah membuat kebijakan untuk para pelajar agar belajar dari rumah.
Hal ini untuk menghindari menghambat laju penularan virus Covid-19.
Sekolah-sekolah mulai mengadakan pembelajaran dari rumah beberapa bulan lalu.
Baca Juga: Waspada! 17 Aplikasi Ini Dapat Mencuri SMS dan Kontak di Ponsel
Kegiatan belajar dari rumah biasanya menggunakan aplikasi Whatsapp, Google Classroom, maupun Zoom.
Namun tidak jarang beberapa sekolah yang masih mewajibkan para orang tua ataupun siswa untuk mengambil tugas ke sekolah.
Selain tugas, beberapa diantaranya ada yang mewajibkan pengumpulan tugas langsung ke sekolah.
Alih-alih mengurangi intensitas keluar rumah, kebijakan ini justru membawa dampak masih berkeliarannya anak-anak diluar rumah.
Baca Juga: Update Harga Emas di Pegadaian, Selasa 29 September 2020: Harga Emas Antam, Retro, dan Batik
Tidak jarang, ketika pergi ke sekolah untuk mengambil atau mengumpulkan tugas, para siswa ini tidak didampingi oleh orang dewasa. Mereka pergi dan pulang sendirian.
Seperti yang terjadi di Desa Sutojayan, Kabupaten Malang ini. Seorang siswa mengendarai sepeda kayuh sendirian setelah mengambil tugas dari sekolah.
Tiba-tiba di jalan menuju pulang, ia terlindas truk pasir. Dengan masih mengenakan seragam merah putih dan membawa tas, ia tewas seketika di tempat.
"Kejadiannya tadi pagi (28/9)," kata warga sekitar setelah dikonfirmasi melalui Whatsapp.
Baca Juga: Waspada! 17 Aplikasi Ini Dapat Mencuri SMS dan Kontak di Ponsel
Di video ini terlihat anak sudah tidak bernyawa dan sebuah truk pasir berhenti tepat di dekat jenazah anak ini.
Video kecelakaan yang menewaskan seorang siswa ini tersebar viral di lingkungan Kabupaten Malang.
Hingga saat ini masih belum diketahui lebih lanjut kondisi anak beserta identitasnya.***
