LINGKAR KEDIRI – Beredar kabar di media sosial Facebook berupa unggahan tangkapan layar percakapan WhatsApp yang mengklaim bahwa vaksin Sinovac dan AstraZeneca mengandung DNA babi.
Unggahan tersebut berisi percakapan dalam tangkapan layar diantaranya bertuliskan
“Waspadalah, hanya di zaman jokowi DNA babi dihalalkan oleh MUI. Hati-hatilah DNA manusia diubah jadi DNA babi”.
Baca Juga: Waspada, Hindari Bangun Tidur Kesiangan Agar Tak Terserang Penyakit Ini, Simak Begini Ulasannya
“Saya dan keluarga besar ogah divaksin Corona. Vaksin Sinovac buatan Cina dan vaksin Astrazeneca buatan Inggris, yang sama-sama mengandung DNA babi, wapres Ma’ruf Amin, tidak jadi persoalan?”.
Lantas apakah benar kabar pada unggahan tersebut?
Faktanya, berdasarkan hasil penelusuran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui cek fakta Tempo, klaim bahwa vaksin Sinovac dan AstraZeneca mengandung DNA babi adalah keliru.
Baca Juga: Komedian Tukul Arwana Dilarikan Ke Rumah Sakit, Vega Darwanti: Mohon Doanya
Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah menerbitkan sertifikat halal pada vaksin Sinovac. Sementara itu, vaksin AstraZeneca sempat dipertanyakan soal status halalnya karena diduga mengandung tripsin babi.