Akan Hadapi Tekanan Global, Menko Luhut Himbau Indonesia Perlu Perkuat Ketahanan Ekonomi

25 Januari 2022, 15:30 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. /Tangkapan layar/YouTube Sekretariat Presiden/

LINGKAR KEDIRI – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membuat himbauan agar Indonesia memperkuat ketahanan ekonomi agar bisa menghadapi berbagai tekanan dan tantangan global.

Tantangan global tersebut antara lain pandemi COVID 19, mulai dari likuiditas yang menurun akibat likuiditas yang menurun hingga ancaman perubahan iklim.

 Baca Juga: Awas 5 Tanda Ini Menunjukkan Wanita Sedang Menguji Kesetianmu, Pria Wajib Tahu!

"Ketika sedang menghadapi COVID-19 kita tidak dapat menghindari ketidakpastian, kita hanya dapat menyiapkan ekonomi Indonesia agar tahan menghadapi berbagai tekanan ekonomi ini," kata Menko Luhut Pandjaitan dalam Indonesia Economic Outlook 2022 di Jakarta, Selasa, dilansir LingkarKediri dari ANTARA.

Menko Luhut mengatakan pemulihan dan transformasi ekonomi harus dilakukan secara paralel, dengan mempertimbangkan tantangan global yang terus berkembang.

 Baca Juga: Kabar Duka! Putri Nurul Arifin, Maura Magnalia Madyararti Meninggal Dunia, Ini Profil dan Biodata Lengkapnya!

Di sektor kesehatan, COVID-19 menekankan pentingnya reformasi sistem kesehatan nasional karena  rumah sakit, manufaktur obat, alat kesehatan, dan profesional kesehatan  dengan varian delta menurun.

"Kita sempat mengalami kesulitan untuk mendapatkan obat penting ketika negara lain mendahulukan kepentingan domestik masing-masing sehingga sangat penting pemerintah fokus investasi di sektor kesehatan. Banyak negara kini juga fokus pada hal yang sama karena mereka tidak mau terjebak dalam supremasi RRC dan India sebagai pusat produksi farmasi," kata Menko Luhut.

 Baca Juga: Usia di Atas 65 Tahun Jangan Berlebihan Konsumsi Makanan Ini, Sebabkan Kentut Terus-menerus

Di sektor komoditas juga, pemerintah tetap memprioritaskan implementasi hilirisasi agar tidak bergantung pada ekspor komoditas.

Selama ini hilirisasi dilakukan dengan bahan baku sawit, bijih nikel, aluminium bahkan petrokimia.

Sementara itu untuk menghadapi perubahan iklim pemerintah telah mengeluarkan Perpres Nomor 98/2021 mengenai nilai ekonomi karbon guna mencapai emisi karbon sesuai dengan target Nationally Determined Contribution (NDC).

 Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 25 Januari 2022: Tegang! Kembali ke Rumah, Nasib Jessica Akan Berakhir Mengenaskan?

Dari sisi regulasi, pemerintah telah menyiapkan berbagai reformasi untuk mendukung investasi yang dapat mendukung transformasi ekonomi Indonesia.

"Pemerintah lalu mengeluarkan UU Cipta Kerja dan peraturan turunannya. Implementasi UU Cipta Kerja akan memudahkan investasi dengan perizinan yang berbasis risiko," kata Menko Luhut.

Ia juga memastikan bahwa pemerintah akan terus menyiapkan skema insentif yang menarik untuk mendorong investasi dalam dan luar negeri.

 Baca Juga: Racun dari Tubuh Keluar Semua, Bebas Penyakit Kronis, Setelah Minum Air Rebusan Ini, Imun Meningkat

"Ke depannya kita terus akan fokus pada implementasi aturan-aturan ini untuk memudahkan investasi yang mendorong transformasi ekonomi Indonesia dan saya berharap rekan-rekan investor tidak segan-segan mengontak saya jika mengalami kesulitan dalam investasi," pungkasnya.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler