Persediaan Minyak Mentah AS Terpantau Meningkat, Harga Minyak Malah Terlihat Melonjak

14 April 2022, 12:55 WIB
Ilustrasi salah satu pabrik kilang minyak /Pixabay

LINGKAR KEDIRI – Terpantau ada peningkatan besar dalam persediaan minyak mentah AS ternyata gagal untuk membuat tenang kekhawatiran ketatnya pasokan global.

Kamis 14 April 2022 pagi ini, harga minyak kemudian terlihat mulai melonjak naik, selaras dengan para pedagang minyak utama diperkirakan akan menghindari barel Rusia.

"Pada akhirnya pasar menjalankan beberapa berita utama dari Rusia, yang menjadi lebih mengancam, dan itu terus menjadi lebih berisiko," kata Phil Flynn, analis di Price Futures Group, dilansir LingkarKediri dari Antara.

 Baca Juga: Bertekad Lampaui Vietnam dan Indonesia, Thailand Undang Sebagian Besar Pemain ‘Super’ Ini Untuk SEA Games 31

"Masih ada perdebatan tentang dampak apa yang akan terjadi,” tambahnya.

Pada Selasa lalu, Presiden AS Joe Biden menuduh Rusia melakukan genosida, dan Amerika Serikat, Prancis, dan Jerman semuanya berjanji untuk mengirim lebih banyak senjata.

Biden mencatat sistem artileri, pengangkut personel lapis baja, dan helikopter.

 Baca Juga: Amerika Serikat Khawatir Dengan Kondisi yang Semakin Buruk, Inflasi Global Tengah Mengincar Negara Paman Sam

Lantas, perusahaan perdagangan global utama berencana untuk mengurangi pembelian minyak mentah dan bahan bakar dari perusahaan minyak yang dikendalikan negara Rusia pada 15 Mei, kata sumber.

Hal ini untuk menghindari pelanggaran sanksi Uni Eropa terhadap Rusia, pengekspor minyak mentah terbesar kedua di dunia.

Lebih lanjut, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni melambung 4,14 dolar AS atau 4,0 persen, menjadi menetap di 108,78 dolar AS per barel.

 Baca Juga: Kondisi Amerika Terancam Dengan Adanya India, Joe Biden Mulai Menghasut Negara Sahabat Rusia

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS terangkat 3,65 dolar AS atau 3,7 persen, menjadi ditutup di 104,25 dolar AS per barel.

Keuntungan datang sehari setelah kedua harga acuan minyak meningkat lebih dari 6,0 persen.

Pasar minyak telah berayun liar saat pengguna akhir dan pedagang telah mencoba untuk mengukur gangguan dalam ekspor harian Rusia setelah invasi ke Ukraina.

 Baca Juga: Kedaulatan Amerika Bisa Terancam, China Diminta untuk Jadi Pihak Ketiga Perdamaian Rusia-Ukraina

Sebagian besar perkiraan berkisar antara 1 juta hingga 3 juta barel per hari.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler