Penurunan tajam Jumat, 11 Februari 2022 mengikuti kemunduran besar di Wall Street, yang menghasilkan Dow jatuh 526 poin pada Kamis.
Sebab pembacaan inflasi AS yg lebih panas berasal perkiraan menghasilkan pasar terkesima.
Baca Juga: Media Asing Sebut Messi Putuskan Akan Tinggalkan PSG, Akibat Banyak Ditentang oleh Penggemar PSG?
Indeks harga konsumen Alaihi Salam buat Januari tumbuh 7,lima % secara tahun ke tahun, Departemen tenaga Kerja melaporkan di Kamis, lebih tinggi dari mufakat perkiraan pasar 7,tiga %, dan tertinggi semenjak 1982.
Investor khawatir bahwa inflasi panas akan mendorong langkah kebijakan yang lebih agresif asal Federal Reserve. sementara itu, investor juga risi wacana ketegangan Rusia-Ukraina.
Baca Juga: Bursa Transfer Panas, Erling Haaland Siap Mendarat di Tim Impian, Harry Kane Merapat ke MU?
"Dengan mendorong harga energi lebih tinggi, invasi Rusia kemungkinan akan memperburuk inflasi dan melipatgandakan tekanan di The Fed untuk menaikkan suku bunga," kata Bill Adams, kepala ekonom untuk Comerica Bank.
"Dari perspektif The Fed, efek inflasi dari invasi Rusia dan harga energi yang lebih tinggi kemungkinan akan lebih besar daripada implikasi negatif kejutan untuk pertumbuhan global." tambahnya.
Baca Juga: Jika Membiasakan Hal Ini Setiap Hari, Tanpa Suplemen Mahal, Imun Meningkat, Tubuh Selalu Sehat
Saat ketidakpastian di perbatasan Rusia-Ukraina terus berkembang, upaya diplomatik intensif sedang dilakukan, yang bertujuan buat menyelesaikan ketegangan melalui penyelesaian tenang.