"Masih banyak pertanyaan tentang apakah kita benar-benar keluar dari kesulitan secara ekonomi, dan mungkin tidak," kata Tom Martin, manajer portofolio senior di GLOBALT Investments di Atlanta.
"Kami bahkan tidak mendekati efek (ekonomi) dari kenaikan suku bunga The Fed,” tambahnya dilansir LingkarKediri dari Reuters.
Aktivitas manufaktur AS melambat kurang dari perkiraan pada bulan Juli, dengan tanda-tanda bahwa kendala pasokan berkurang, sebuah laporan menunjukkan.
Data itu muncul setelah survei yang menunjukkan pabrik-pabrik di seluruh Asia dan Eropa berjuang untuk momentum pada Juli karena lesunya permintaan global dan pembatasan ketat COVID-19 di China memperlambat produksi.
Harga minyak turun karena kekhawatiran permintaan, yang pada gilirannya membebani sektor energi. Indeks energi S&P 500 (.SPNY) jatuh dan merupakan penurunan terdalam di antara 11 sektor.
Exxon Mobil turun 2,5% dan merupakan salah satu saham yang memberikan kontribusi terbesar terhadap penurunan S&P 500.
Volume di bursa AS relatif ringan, dengan 10,3 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan dengan rata-rata 10,8 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.***