Menelisik Ajaran Kebatinan Jawa: Memayu Hayuning Bawono dan Manunggaling Kawulo Gusti

24 Juli 2021, 08:30 WIB
Ilustrasi orang Jawa. /Pixabay/masbebet

LINGKAR KEDIRI – Banyak tafsir yang menjelaskan tentangajaran kebatinan Jawa tentang Memayu Hayuning Bawono dan Manunggaling Kawulo Gusti.

Menurut Sri Sultan Hamengku Buwono X, Memayu HayuningBawono itu ada tiga kualifikasi.

Yang pertama adalah keselamatan Bumi dan alam, itu hanya di mungkinkan karena kearifan manusia sendiri.

Baca Juga: Jokowi di Hari Anak Nasional, Siswi SD: Pak Saya Jenuh Ingin Sekolah Tatap Muka hingga Jadi Presiden Ngapain?

Kedua adalah keutamaan sifat-sifat manusia, yaitu kejujuran, punya rasa patriotism karena itu merupakan integritas, punya dharma kepada bangsa dan negara.

Ketiga adalah keselamatan manusia hanya di mungkinkankarena rasa kemanusiaan manusia itu sendiri.

Sedangkan menuruti Dr. Fahruddin Faiz, Memayu HayuningBawono itu bisa diartikan Memeyu itu cantik, Hayuning bawonoitu kecantikan dunia.

Baca Juga: Pembukaan Secara Bertahap PPKM Darurat Akan Dilakukan Pemerintah 26 Juli Mendatang, Simak Informasi Lengkapnya

Dr. Fahruddin Faiz menuturkan Dunia ini sudah indah, kadang-akang kita malah merusaknya.

Seharusnya tidak begitu, seharusnya kita mempercantikkeindahan dunia dengan perilaku kita, dengan kebaikan-kebaikan yang kita lakukan.

Dengan kita menahan ambisi nafsu kita untuk menjajah dan merusak dunia, itu Namanya Memayu Hayuning Bawono ataumengelola hawa nafsu dan menjalankan kebaikan.

Baca Juga: Pemerintah Lakukan Pembukaan PPKM Darurat, Simak Inilah Aturan yang Dilonggarkan

“Kalau hidup kita sudah begitu, berarti kita menyumbangkankecantikan dalam dunia yang sudah cantik ini”. Kata Dr.Fahruddin Faiz

Tanpa ada dirimu dunia ini sudah cantik, tambahilahkecantikanya dengan perilakumu lahir dan batin, itulah MemayuHayuning Bawono.

Dan ini adalah tugas setiap orang, bukan cuma tugasnya raja. Setiap orang dalam ranahnya masing-masing.

Jadi Memayu Hayuning Bawono, yang mahasiswa jadilahmahasiswa yang baik, yang guru jadilah guru yang baik, yang pedagang jadilah pedagan yang baik.

Maka kalian termasuk dalam unsur yang mempercantik dunia, bukan unsur yang merusak keindahan dunia dengan perilakumu.

Sedangkan, Manunggaling Kawulo Gusti menurut masyarakatJawa adalah ilmu spiritual paling tinggi.

Baca Juga: Tidak Tahan Dibully, Rektor UI Akhirnya Mundur dari Jabatan Wakil Komisaris Bank BRI

Menurut Sri Sultan Hamengku Buwono X, dalam konteksManunggaling Kawulo Gusti ialah bagaimana yang namanyapemimpin itu harus bersatu dengan rakyatnya.

“Berarti harus mengerti aspirasi kemauan masyarakatnya, tapisebaliknya apa artinya rakyat kalau tidak ada pemimpinya”. Tutur Sri Sultan Hamengku Bawono X

Sri Sultan Hamengku Buwono juga menuturkan, karenapemimpin itu memenuhi segala keputusanya harus membawamanfaat bagi masyarakatnya dan bukan mempersulitmasyarakatnya.

Sedangkan menurut Dr. Fahruddin Faiz, Manunggaling KawuloGusti ini memang sesuatu yang kalau dijelaskan secara eksak inilumayan susah, dan di kitab-kitab itu biasanya memakai bahasasimbolik.

“Kalau dalam tradisi-tradisi tasawuf falsafi, Ibnu Arabi, Jalaluddin Rumi, Syekh Siti Jenar itu kan memakai kalimat-kalimat yang agak panjang, tapi sebenarnya sederhana”. Ujar Dr.Fahruddin Faiz.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Juli 2021: Al Selingkuh, Andin Nekat Membawa Kabur Reyna

Sedangkan kalau dipahami dengan sederhana ManunggalingKawulo Gusti itu ketika hamba bertemu Tuhan, egonya seoranghamba singkirkanlah, sehingga yang ada hanya kehendak Tuhan. Jadi, kehendakmu tepislah sisakan kehendaknya Tuhan.

“Ketika kamu sudah gak ada, ya manusia itu kan kuncinya diaeksis ada itu kan di keinginan-keinginan kehendak yang ingindia wujudkan, tapi singkirkan itu dan ganti semua dengan yang diinginkan oleh Allah, disaat itulah terjadi Namanya Manunggaling Kawulo Gusti”. Ungkar Dr. Fahruddin Faiz

Jadi dalam hidup seseorang pasti punya banyak keinginan, usahakan keinginan kita semua adalah keinginan Allah ataukalau tidak cocok apa yang kita inginkan dengan yang diinginkan Allah, singkirkan keinginanmu biarkan yang berjalanadalah keinginan Allah. Itulah yang disebut ManunggalingKawulo Gusti.

Ajaran inilah yang jadi porosnya hampir semua rumus-rumusajaran kebatinan Islam Jawa.***

Editor: Alfan Amar Mujab

Tags

Terkini

Terpopuler