Dinilai Provokatif Tentang Laporan Virus Corona, Jurnalis Asal China Diancam 5 Tahun Penjara

28 Desember 2020, 13:01 WIB
Ilustrasi jurnalis/ /pixabay/AndyLeungHK

LINGKAR KEDIRI - Jurnalis asal China sempat ramai diperbincangkan karena pelaporan yang dibuatnya.

Pelaporan itu berkaitan tentang virus corona di Wuhan yang dianggap provokatif.

Alhasil, jurnalis itu akan menghadapi pengadilan China pada hari ini Senin, 28 Desember 2020.

Baca Juga: Para Pemimpin Militer AS Sudah Siapkan Hal Ini jika Donald Trump Berusaha Gagalkan Pelantikan Biden

Jurnalis bernama Zhang Zhan akan diancaman hukuman lima tahun penjara jika terbukti memicu pertengkaran dan memprovokasi.

Laporan langsung dan esainya tentang virus corona di Wuhan dibagikan secara luas di platform media sosial pada bulan Februari 2020 lalu.

Dan berimbas menarik perhatian pihak berwenang China. Sejauh ini, China telah menghukum delapan pelapor virus.

Sekitar selusin pendukung dan diplomat berkumpul di luar Pengadilan Rakyat Distrik Baru Shanghai Pudong pada Senin pagi, tetapi polisi mendorong wartawan dan pengamat menjauh dari pintu masuk ketika terdakwa dan pengacaranya tiba.

Baca Juga: Pernikahan Membawa Berkah, Berikut 8 Weton Istri Pembawa Keberuntungan dan Rezeki Melimpah

Menurut pengacaranya, Zhang (31) mulai mogok makan pada Juni 2020 dan dipaksa makan melalui selang hidung karena khawatir kondisi kesehatannya.

"Dia (Zhang) berkata ketika saya mengunjunginya (minggu lalu) 'Jika mereka memberi saya hukuman berat maka saya akan menolak makanan sampai akhir.' Dia pikir dia akan mati di penjara," kata Ren Quanniu, salah satu dari pengacara Zhang.

"Ini (mogok makan) adalah metode ekstrim untuk memprotes masyarakat dan lingkungan ini," ujarnya.

Otoritas komunis China memiliki sejarah mengadili para pembangkang di pengadilan yang tidak jelas antara Natal dan Tahun Baru untuk meminimalkan pengawasan Barat.

Baca Juga: BNI Sipa Gandeng Para Pedangan di Masa Pandemi Untuk Perluasan Layanan e-commerce

Uji coba dilakukan hanya beberapa minggu sebelum tim internasional ahli Organisasi Kesehatan Dunia diharapkan tiba di China untuk menyelidiki asal-usul Covid-19.

Pengacara lain mengatakan kesehatan Zhang sedang menurun dan dia menderita sakit kepala, pusing dan sakit perut.

"Tertahan 24 jam sehari, dia butuh bantuan untuk pergi ke kamar mandi," tulis Zhang Keke, yang mengunjunginya pada Hari Natal, dalam catatan yang beredar di media sosial.

"Dia merasa lelah secara psikologis, seperti setiap hari adalah siksaan," tulisnya.

Baca Juga: HABIS! Elsa Diceraikan Nino dan Dipenjara Lagi? Sinopsis Ikatan Cinta Minggu, 27 Desember 2020.

Jaksa penuntut telah merekomendasikan hukuman penjara empat sampai lima tahun kepada Zhang.

Zhang mengkritik tanggapan awal di Wuhan dia menulis dalam esai pada Februari bahwa pemerintah China tidak memberikan informasi yang cukup kepada orang-orang, kemudian hanya melakukan lockdown di kota.

"Ini adalah pelanggaran besar hak asasi manusia," tulis Zhang dalam esainya.

Mengutip Pikiran Rakyat dalam "Jurnalis China yang Ditahan karena Laporan Virus di Wuhan Disidang Hari ini, Ancaman 5 Tahun Penjara."

Kelompok hak asasi juga menarik perhatian pada kasus Zhang.

"Pihak berwenang ingin menggunakan kasusnya sebagai contoh untuk menakut-nakuti para pembangkang lain agar tidak mengajukan pertanyaan tentang situasi pandemi di Wuhan awal tahun ini," kata Leo Lan, konsultan penelitian dan advokasi di LSM Pembela Hak Asasi Manusia China.

Zhang menjadi orang pertama yang menghadapi persidangan terhadap sekelompok empat jurnalis warga yang ditahan oleh pihak berwenang awal tahun ini setelah melaporkan virus dari Wuhan.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler