Jepang Buat Kekacauan, China Tegas Bertekad Lindungi Kedaulatan dan Kepentingan Maritimnya

6 Februari 2021, 12:25 WIB
Kolase bendera Jepang dan China. /Pixabay/jorono/SW1994/

LINGKAR KEDIRI - Akhir-akhir ini polemik antara Jepang dan China kembali muncul, pasalnya Jepang dianggap ikut campur dalam urusan di Laut China Selatan.

Pernyataan itu muncul setelah Jepang mengatakan akan meningkatkan aktivitas di perairan yang tengah diperebutkan itu, dengan melalui patroli pelatihan bersama dengan Amerika Serikat.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang mengungkapkan bahwa negara-negara di kawasan tersebut telah mencapai konsensus bersama.

Baca Juga: Tak Perlu Datang Langsung, Ujian Teori untuk Pembuatan SIM Bakal Bisa Dilakukan Secara Online

Bahwa masalah mengenai Laut China Selatan harus diselesaikan melalui pembicaraan antara pihak-pihak yang terlibat secara langsung tanpa ada campur tangan dari luar.

"Jepang membuat kekacauan selama periode waktu yang sama ini, mencoba untuk membingungkan situasi Laut China Selatan dengan dalih bertindak untuk komunitas internasional," kata Lu Kang.

Selain itu ia juga menyebut bahwa tindakan Jepang hanya mendorong negara lain menjauh darinya, dan telah gagal memaksa negara lain untuk melihat sudut pandangnya.

Baca Juga: Menakut-nakuti China, Amerika Tunjukkan Kekuatannya dengan Berlayar Bebas di Nine Dash Line

Lu Kang, juga memperingatkan Jepang untuk tidak ikut campur dalam permasalahan yang tengah menjadi sorotan ini, seperti dikutip dari CCTV.

“Saya memperingatkan Jepang dalam dua aspek. China tegas dalam tekadnya untuk melindungi kedaulatan dan kepentingan maritimnya. China akan melakukannya. bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas dengan negara-negara Asia Tenggara," tuturnya.

Selain itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri China itu juga mengatakan pada hari Minggu bahwa Jepang tidak boleh campur tangan atau mengangkat masalah Laut China Selatan, karena itu bukan negara yang terlibat langsung.

Baca Juga: Awas Buah Juga Dapat Mengandung Gula Tinggi, Mengapa Demikian? Simak Penjelasan Berikut Ini

Jepang juga dinilai memiliki sejarah yang tidak terhormat, dan tidak dalam posisi yang tepat untuk memberikan komentar yang tidak bertanggung jawab kepada China.

Hal tersebut disampaikan Lu Kang ketika ditanya oleh Menlu Jepang, Fumio Kishida yang menyebut akan berdiskusi dengan mitranya dari China mengenai masalah Laut China Selatan.

Selain itu, ia juga mengungkapkan jika ada kesempatan untuk keduanya bertemu dalam pertemuan ASEAN FM.

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta 6 Februari: Kebenaran akan Segera Terungkap, Hubungan Al dan Andin Semakin Membaik

Di sisi lain, Wakil Menteri Luar Negeri China, Liu Zhenmin mengatakan di Laos bahwa negara-negara harus mematuhi Deklarasi Perilaku Para Pihak di Laut China Selatan dan menyelesaikan perselisihan melalui kerjasama dan negosiasi.

"Selama 60 tahun terakhir, pemerintah China selalu berpegang pada penyelesaian sengketa melalui negosiasi dan konsultasi untuk menjaga hubungan baik dengan negara tetangga dan yang lebih penting, untuk menjaga perdamaian dan stabilitas Asia.” katanya.

Dan diketahui, pada Sabtu, 6 Februari 2021 pagi kapal penjaga pantai China telah menyerang Kepulauan Senkaku milik Jepang.

Baca Juga: Beruntung Banget! 3 Zodiak Ini Akan Dipenuhi Cinta di Hari Valentine 2021

Menurut Markas Besar Keamanan Maritim Jepang Distrik ke-11, dua dari empat kapal Penjaga Pantai China berlayar di zona kontinental tepat di luar perairan teritorial Jepang.

Berada di lepas pulau selatan Kepulauan Senkaku sebelum pukul 05.00 pagi pada tanggal 6 Februari ini.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Pikiran Rakyat CCTV

Tags

Terkini

Terpopuler