Bumi akan Dihantam Roket dari Luar Angkasa Tanpa Kendali, Ahli Antariksa Khawatirkan Ancam Daerah Pemukiman

2 Mei 2021, 20:29 WIB
Ilustrasi roket. /Pixabay/Free-Photos

 

LINGKAR KEDIRI - China baru-baru ini meluncurkan eksperimen untuk menjelajahi luar angkasa.

Misi ini dilakukan dengan meluncurkan modul dari stasiun yang telah di bangunya.

Dalam beberapa hari kedepan, Roket dalam misi pendaratan ke Bumi.

Baca Juga: Sebelum Sukses Arya Saloka Masuk Terawangan Mbak You Pria dengan Sosok Hitam Manis? Begini Ramalanya

Namun, kabar buruknya roket tersebut diprediksi akan jatuh kebumi dengan melesat tanpa kendali.

Benda tersebut memiliki berat sebesar 5 ton yang merupakan pendaratan dalam misi tahap utama China Long MArch 5B.

Pendaratanya di bumi ini disampaikan oleh seorang jurnalis yakni Andrew Jones.

Dirinya merupakan seorangyang ditugaskan khusus untuk meliput berbagai program luar angkasa.

Dimana laporanya ini akan diserahkan kepada Spacenews untuk dipublikasikan.

Berkaitan roket yang akan jatuh ke bumi tanpa kendali, seorang astronom tidak dapat menerimanya.

"Saya pikir dengan standar saat ini tidak dapat diterima untuk membiarkannya masuk kembali tanpa terkendali," kata Jonathan McDowell , seorang astronom yang melacak objek yang mengorbit Bumi.

"Sejak 1990 tidak ada lebih dari 10 ton yang sengaja ditinggalkan di orbit untuk masuk kembali tanpa terkendali,” ujarnya.

Baca Juga: Proyek Besar Arab Saudi Jadi Tanda Kiamat yang Termuat di Hadits? Pelaksanaanya Telan Biaya 326 Triliun Rupiah

Disisi lain, Menurut Jones, badan roket setidaknya memiliki panjang sekitar 100 kaki (30,48 meter), dan lebar 16 kaki (4,8 meter).

Saat jatuh dari orbit, badan roket raksasa China itu mungkin terbakar di atmosfer bumi, tetapi potongan besar puing dapat bertahan dari kehancuran.

Sebagian besar planet ini adalah lautan, jadi di situlah potongan roket yang jatuh kemungkinan besar akan mendarat.

Tapi ahli lain dari Badan Antariksa Eropa (ESA) mengkhawatirkan karena tidak ada kendali, benda itu mengancam daerah pemukiman.

"Selalu sulit untuk menilai jumlah massa yang bertahan dan jumlah fragmen tanpa mengetahui desain objek, tetapi 'aturan praktis' yang masuk akal adalah sekitar 20-40% dari massa kering asli," kata Holger Krag, kepala Kantor Program Keamanan Antariksa ESA..

Jalur badan roket di sekitar Bumi membawanya "sedikit lebih jauh ke utara daripada New York, Madrid dan Beijing dan sejauh selatan Chili dan Wellington, Selandia Baru”.

Dalam laporan Jones di SpaceNews, disampaikan bahwa ini bukan tahap roket jatuh pertama di luar kendali China.

Baca Juga: Sosok Pria ini Ungkap Hal Mengerikan Akan Melanda Bumi: Diselimuti kegelapan, Terjunya Planet Hingga Kekacauan

Diberitakan sebelumya di Pikiran Rakyat.com dengan judul "Melesat Tak Terkendali, Badan Roket Raksasa China Akan Hantam Bumi", Roket Long March-5B Y2, yang membawa modul inti stasiun ruang angkasa Tiongkok Tianhe, lepas landas dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di provinsi Hainan, Tiongkok pada 29 April 2021.

Tahun lalu China telah meluncurkan Long March 5b sebelumnya, untuk mengujinya dengan menempatkan prototipe pesawat luar angkasa ke orbit.

Tahap inti roket itu juga jatuh kembali ke Bumi tanpa kendali, enam hari setelah peluncuran.

Roket masuk kembali ke atmosfer Bumi di atas Samudra Atlantik, menurut Skuadron Kontrol Luar Angkasa ke-18 Angkatan Luar Angkasa AS, tetapi laporan lokal menunjukkan bahwa potongan roket jatuh di Pantai Gading .

Jim Bridenstine, yang merupakan Administrator NASA pada saat itu, menghukum China atas insiden tersebut, menyebutnya "sangat berbahaya".

Jalur tahap roket telah mengambil alih Los Angeles dan New York City sebelum menyerah pada gravitasi Bumi.***(Gita Pratiwi/Pikiran Rakyat)

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler